Tips Moncer Kelola Industri Pertanian di Tengah Tantangan Fenomena El Nino

2023-08-12T20:46:31.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Redaksi

Fenomena El Nino merupakan suatu peristiwa alam mengakibatkna dampak signifikan terhadap iklim global. Salah satu dampak utama adalah peningkatan suhu permukaan laut di kawasan Pasifik Tengah dan Timur, yang dapat mempengaruhi pola cuaca di seluruh dunia.
Fenomena El Nino merupakan suatu peristiwa alam mengakibatkna dampak signifikan terhadap iklim global. Salah satu dampak utama adalah peningkatan suhu permukaan laut di kawasan Pasifik Tengah dan Timur, yang dapat mempengaruhi pola cuaca di seluruh dunia.

BANDARLAMPUNG - Fenomena El Nino merupakan suatu peristiwa alam mengakibatkna dampak signifikan terhadap iklim global. Salah satu dampak utama adalah peningkatan suhu permukaan laut di kawasan Pasifik Tengah dan Timur, yang dapat mempengaruhi pola cuaca di seluruh dunia.

Khusus Indonesia yang paling terdampak fenomena El Nino 2023 menurut prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yakni wilayah selatan garis khatulistiwa antara lain pulau Sumatera bagian selatan, Kalimantan bagian selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Papua bagian selatan.

Akibat fenomena El Nino sering kali memberikan dampak bagi bidang pertanian lantarancuaca lebih kering dan panas dari biasanya. Hal ini sangat produktivitas industri pertanian karena kurangnya ketersediaan air. 

Namun demikian, dengan perencanaan yang baik dan strategi yang tepat, dampak negatif dari fenomena El Nino dapat dihindari sehingga industri pertanian dapat menghasilkan panen yang diharapkan.  

Berikut ini adalah beberapa tips bertani di tengah fenomena El Niño:

1. Pemilihan Tanaman 

Penting untuk memilih varietas tanaman yang tahan terhadap kekeringan. Tanaman palawija seperti kacang tanah, kacang hijau, sorgum, dan tanaman keras lainnya umumnya memiliki toleransi yang lebih baik terhadap kondisi kekeringan. 

2. Pengelolaan Air yang Efisien

Manajemen air yang efisien sangat penting selama periode El Nino. Gunakan teknik irigasi yang tepat, seperti tetes-tetes atau irigasi berbasis waktu, untuk mengurangi pemborosan air. Pastikan bahwa air disalurkan secara merata ke seluruh area pertanian dan hindari penggunaan berlebihan.

3. Penggunaan Mulsa

Penggunaan mulsa atau penutup tanah organik dapat membantu menjaga kelembaban tanah lebih lama, mengurangi penguapan, dan menghambat pertumbuhan gulma. Mulsa juga membantu menjaga suhu tanah tetap stabil.

4. Penjadwalan Penyiraman

Penyiraman pada waktu yang tepat sangat penting selama periode El Nino. Lakukan penyiraman pada pagi atau malam hari untuk menghindari penguapan yang tinggi saat suhu lebih rendah. Hal ini membantu tanaman mendapatkan cukup air untuk bertahan.

5. Pemupukan 

Pupuk dapat membantu meningkatkan produktivitas tanaman, tetapi selama El Nino, pemupukan yang bijak diperlukan. Gunakan pupuk yang sesuai dengan kebutuhan tanaman dan iklim saat ini. Terlalu banyak pupuk dapat merusak tanaman yang sudah stres akibat kekeringan.

6. Kendali Hama dan Penyakit

Tanaman yang mengalami kekeringan cenderung lebih rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Monitor tanaman secara berkala dan lakukan tindakan pengendalian yang tepat jika diperlukan, seperti pemangkasan bagian yang terinfeksi atau penggunaan bahan pengendalian hama alami.

7. Penanganan Tanah 

Tanah yang sehat dan subur mampu menahan kelembaban lebih baik. Pertahankan kualitas tanah dengan melakukan pengolahan tanah yang tepat, seperti penggunaan pupuk organik dan rotasi tanaman.

8. Konservasi Air

Selain manajemen air yang efisien, pertimbangkan pula langkah-langkah konservasi air, seperti menangkap dan menyimpan air hujan, serta memanfaatkan sumber air alternatif jika memungkinkan.

9. Pemantauan Cuaca dan Iklim

Pemantauan cuaca dan iklim sangat penting selama periode El Niño. Dengan memahami perkembangan cuaca yang mungkin terjadi, Anda dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang sesuai dan mengadaptasi rencana pertanian Anda.(*)