Ramadan
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Yunike Purnama
BANDARLAMPUNG - Menyertakan setengah piring sayuran saat sahur dan berbuka merupakan salah satu upaya cegah kolesterol tinggi selama Ramadan. Hal tersebut disampaikan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Vito A Damay.
"Setengah piring seharusnya sayur-sayuran," ujar Vito dalam sebuah sesi Instagram Live terkait peringatan Hari Kesehatan Sedunia.
Vito juga membagikan tips bagi mereka yang sulit menghindari gorengan seperti ayam, tahu, tempe atau bakwan usai berbuka puasa.
"Kalau sulit menghindari gorengan, kalau misalnya makan ayam, tahu goreng, cari sayur untuk menemani. Sepanjang ada sayur sebenarnya dia (gorengan) tidak menyerap kolesterol sebanyak kalau kita tidak makan tanpa sayur," ujarnya.
Seperti diketahui, tingkat konsumsi gorengan di Indonesia terbilang tinggi. Nyaris semua makanan diolah dengan digoreng menggunakan minyak.
Sementara, kurang bijak dalam mengonsumsi makanan yang digoreng dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam darah. Jika dibiarkan, hal tersebut akan berujung pada sejumlah gangguan kesehatan.
Saat berbuka puasa, Vito menyarankan untuk memilih kurma selain teh hangat. Kandungan nutrisi dalam kurma dapat mengembalikan energi tubuh. Kemudian, kita bisa menyantap buah-buahan karena tubuh memerlukan cairan selepas berpuasa selama kurang lebih 14 jam.
"Ketika makan saat berbuka puasa, perbanyak sayur dan buah. Kurma di awal dan teh hangat. Kita bisa makan buah-buahan. Kan kita butuh cairan jadi kita bisa makan buah naga, semangka. Manis-manis asli buah dan juga ada cairannya," ujar Vito.(*)