UMKM
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Yunike Purnama
Kabarsiger.com, BANDARLAMPUNG - Bisnis dropship yang memberikan keuntungan yang begitu besar bagi para pelakunya, memang menjadi salah satu bisnis yang marak dilakukan di tengah pandemi Covid-19.
Bisnis dropship adalah menjual barang dari produsen tanpa harus memiliki atau membeli barang tersebut terlebih dahulu.
Seperti diketahui, Dropship adalah cara atau teknik yang digunakan untuk melakukan pemasaran melalui online, yang mana untuk pelaku bisnis market online ataupun penjual diharuskan menyimpan stok barang yang ada.
Hal ini dikarenakan pada saat penjual mendapatkan orderan, maka untuk bisa meneruskan orderan tersebut harus melakukan pengecekan barang dan detail pengiriman kepada pihak produsen.
Dropship akan bekerja sama dengan pihak distributor ataupun supplier.
Bagi kamu yang tertarik berikut ini strategi memulai jadi dropshipper:
1. Lakukan riset awal
Tujuan utama melakukan riset awal adalah mencari produk yang paling banyak diminati oleh pasar. Selain itu, riset awal juga memetakan kompetitor yang menjual produk sama. Selain itu, riset awal juga digunakan untuk menentukan supplier yang tepat.
2. Pilih produk
Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk memilih produk. Yang pertama adalah memilih produk yang kamu minati, sehingga kamu akan jauh lebih mengerti tentang produk tersebut dan berbagai target pasar dan kompetitornya dari awal.
Selain itu, pilih yang banyak orang minati. Hal ini agar bisnis dropship-mu memberikan peluang keuntungan yang lebih besar. Pilih juga produk yang dipakai orang setiap hari. Terakhir, pilih produk yang paling sering dicari orang di mesin pencari, bisa dengan Google's Keyword Planner atau Google Trends.
3. Petakan kompetitor
Dengan adanya marketplace, kamu memiliki saingan yang sangat luas. Bisa saja pesaingmu tidak hanya berada di satu area, tetapi juga dari wilayah lain. Tetapi, jangan pernah takut untuk bersaing karena jika kamu melihat semakin banyak kompetitor, maka semakin besar pula peminat dari produk tersebut.
Semakin besar pula peluangmu untuk bisa untung besar. Tetapi pastikan kamu tahu kompetitormu, agar meskipun produk yang dijual sama tetapi teknik atau strategi memasarkannya berbeda. Sehingga kamu dapat menggaet pasar yang lebih luas.
4. Pilih supplier yang tepat
Supplier adalah faktor penting dari dropship karena sejatinya kamu hanyalah sebagai perantara. Maka dari itu, kamu harus memiliki supplier yang memiliki kualitas produk yang baik, respons yang cepat, dan pengiriman yang tepat waktu. Selain itu, pastikan kamu dan supplier-mu memiliki kesepakatan untuk bertumbuh dan berkembang bersama.
5. Buat toko online
Ada banyak pilihan marketplace yang bisa kamu gunakan, mulai dari Tokopedia, Bukalapak, Shopee, dan berbagai marketplace baru lainnya. Tetapi, jangan hanya mengharapkan dari platform marketplace.
Kamu juga bisa memperluas target dengan memanfaatkan berbagai media sosial, seperti Instagram, Facebook, Twitter dan lainnya. Selain itu, dengan memiliki website sendiri, tokomu akan semakin terlihat kredibel dan dapat dipercaya.
6. Marketing yang strategis
Memasarkan produk dengan strategis adalah melakukan strategi pemasaran sesuai dengan tempatnya. Setiap platform, media sosial, atau website memiliki pasar yang berbeda-beda.
Maka dari itu, kamu harus menggunakan promo, diskon atau iklan dengan baik agar target di masing-masing platform online dapat tercapai. Selain itu, kamu juga bisa memanfaatkan berbagai tools gratis seperti, email marketing atau optimalisasi SEO yang informasinya telah tersebar di internet.
7. Susun jadwal dan evaluasi
Jika kamu telah memiliki beberapa toko online di berbagai platform, susun jadwal penjualan hingga tahap evaluasi. Setiap platform sudah memiliki pencatatannya masing-masing, mulai dari Google Analytics hingga Facebook conversion pixel data.
Dalam evaluasi, kmau mulai bisa mengetahui dari mana pelangganmu tahu tentang produkmu atau jalur yang paling banyak digunakan sehingga optimalisasi platform dapat dikerjakan dengan baik.(*)