Penulis:Chairil Anwar
Editor:Chairil Anwar
Bandar Lampung — Setengah abad lebih Dewan Dakwah Lampung sudah berdiri, yaitu sejak 11 Januari 1968 dengan ketua pertama Buya Rafdi, kini Dewan Dakwah Provinsi Lampung sudah memasuki usia 54 tahun.
Berbagai kegiatan dan kontribusi untuk masyarakat dan negara terus dilakukan. Dalam rangka tasyakuran ke-54 , Dewan Dakwah Provinsi Lampung melaksanakan rangkaian kegiatan, antara lain donor darah, bazar akbar, serta launching dan sosialisasi Masjid Peduli Mualaf, hari ini, 12 Maret 2022, di Kantor Dewan Dakwah. Bekerja sama dengan PMI Lampung, sebanyak ratusan orang sudah memadati aula Dewan Dakwah untuk melaksanakan donor dan bagi pendonor mendapatkan bingkisan minyak goreng.
Turut hadir pada agenda ini yakni Ketua Unit Donor Darah Provinsi Lampung dr. Mars. Dwi Cahyo, Ustazah Wahyani (ketua muslimat periode sebelumnya), serta mudir dan santri dari seluruh unit pendidikan Dewan Dakwah Provinsi Lampung.
Tasyakur ke-54 Dewan Dakwah Lampung ini menjadikan Dewan Dakwah terus meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak. Pada kesempatan ini, juga dilakukan penandatanganan MoU antara Dewan Dakwah Lampung dan UPTD Donor Darah Lampung sebagai gerakan lumbung darah yang dibutuhkan dan launching Masjid Peduli Mualaf.
Dokter Dwi Cahyo mengatakan kebutuhan darah sangat tinggi karena banyak anak kita yang memiliki talasemia yang bisa sampai 2 hingga 3 kali membutuhkan donor dalam seminggu. Sementara kebutuhan darah di Lampung mencapai 5.000 sampai 10.000 kantong per bulan.
Setelah tanya jawab mengenai donor darah selesai dan didapatkan 107 kantong darah, acara dilanjutkan dengan penyampaian dari Ketua Umum dan Waketum Dewan Dakwah Lampung K.H. Mukhlis Solihin dan Ustaz M. Yani Marjas mengenai launching Masjid Peduli Mualaf.
Akhir acara ditutup oleh Ketua Muslimat Dewan Dakwah Provinsi Lampung Ustaz Sri Seneng . Dia mengatakan, "Saat ini saudara-saudara kita yang sudah mualaf membutuhkan pembinaan dan bimbingan karena sejak berdirinya Dewan Dakwah sudah dipercaya oleh masyarakat sebagai tempat untuk berkonsultasi agama khususnya bagi para mualaf dan rutin setiap bulan ada yang bersyahadat di Dewan Dakwah Provinsi Lampung, sehingga masjid sebagai sarana ibadah dapat menjadi salah satu cara untuk kita merangkul bersama saudara kita baik secara akidah, fikih, dan ekonomi. Dengan ini, diharapkan masjid ikut serta peduli dengan mualaf," katanya. (RIL)