Strategi Telkom Kejar Pertumbuhan Kinerja hingga Akhir Tahun 2022

2022-09-17T11:28:37.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Yunike Purnama

PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menyiapkan sejumlah strategi untuk mengejar pertumbuhan kinerja pada sisa tahun ini.
PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menyiapkan sejumlah strategi untuk mengejar pertumbuhan kinerja pada sisa tahun ini.

JAKARTA - PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menyiapkan sejumlah strategi untuk mengejar pertumbuhan kinerja pada sisa tahun ini.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Indonesia, Heri Supriadi Heri meyakinkan, Telkom berupaya mempertahankan posisinya sebagai market leader melalui pendapatan yang bertumbuh di kisaran mid-single digit dengan tingkat profitabilitas EBITDA yang terjaga.

Heri mencermati potensi pasar dan peluang bisnis Telkom yang masih menjanjikan di masa mendatang. Di mana pertumbuhan industri bisnis digital life & smart platform, enterprise ICT, dan layanan broadband pada 2021 – 2025 mencapai persentase di atas 10 persen.

Untuk itu, Telkom terus fokus pada tiga pilar utama bisnisnya. Yakni mengukuhkan digital connectivity untuk maksimalisasi arus kas perusahaan, investasi pada digital platform dan pengembangan kapabilitas bisnis, dan selektif dalam investasi di digital services untuk menangkap peluang bisnis dan value creation.

"Kami menjalankan strategi five bold moves sebagai upaya Perseroan mendapatkan potensi maksimal dari ketiga pilar bisnis yang dijalankan demi memaksimalkan peluang, meningkatkan daya saing dan value creation,” ungkap dalam Heri Public Expose Live 2022, Jumat, 16 September 2022.

Pertama, yakni strategi Fixed & Mobile Convergence (FMC). Di mana Telkom terus memperkuat penetrasi pasar, efisiensi biaya dan keunggulan operasi, seiring dengan upaya dalam meningkatkan pengalaman terbaik pelanggan. Sebelumnya, telah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Telkom Indonesia dan Singtel untuk pengembangan inisiatif FMC dan pengembangan data center regional.

"Selain itu, juga dilakukan komunikasi intensif dengan stakeholder dan penyiapan tim transformasi di lingkungan internal,” imbuh Heri.

Strategi

Kedua, strategi Infra Co. Yakni inisiatif perseroan untuk membuka potensi konsolidasi aset infrastruktur yang dimiliki, mencakup infrastruktur jaringan akses optik dan tower.

Setelah diawali dengan IPO Mitratel pada tahun lalu dan langkah akuisisi aset tower diselesaikan, Mitratel menjadi perusahaan tower terbesar dan pemimpin di pasar Asia Tenggara dengan kepemilikan lebih dari 35 ribu tower.

Ketiga, pada strategi Data Center Co, Telkom melakukan proses konsolidasi aset dan peningkatan kapasitas bisnis data center. Untuk mempercepat pertumbuhan bisnis data center, Telkom bekerja sama dengan hyperscaler dan juga berkolaborasi dengan Singtel untuk memperluas pasar regional. Selanjutnya Telkom akan melakukan konsolidasi data center domestik dan internasional. (*)