StartUp Campus Dorong Kreativitas Mahasiswa Kembangkan Bisnis Startup

2021-06-29T18:32:38.000Z

Penulis:Eva Pardiana

IMG_20210629_182947.jpg
Konferensi Pers dan Talkshow Program StartUP Campus bertajuk “Ciptakan Indonesia Unggul lewat Generasi Inovator Digital” di Jakarta, Selasa (29/6/2021).

Kabarsiger.com, Jakarta – Program StartUp Campus 2021 resmi digelar sebagai wadah inkubator bisnis rintisan nasional di dunia Pendidikan. Program ini mengajak mahasiswa di seluruh Indonesia untuk memaksimalkan potensinya dengan menghasilkan ide startup yang bernilai, bermanfaat, dan layak.

Diinisiasi oleh Achmad Zaky Foundation dan didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), StartUp Campus menjadi bagian dari implementasi Program Kampus Merdeka.

Pembina Achmad Zaky Foundation, Achmad Zaky memaknai StartUP Campus sebagai momentum untuk memberikan kesempatan bagi generasi muda Indonesia mendapatkan ilmu dan keterampilan secara langsung di dunia startup.

Harapannya, dengan banyaknya keterlibatan mahasiswa dan warga kampus di seluruh Indonesia, startup nasional akan terus bertumbuh dan memiliki daya saing tinggi di bidang teknologi digital.

"Industri digital bertumbuh dengan cepat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Melalui StartUp Campus kami ingin mengajak dan memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk menciptakan inovasi terbaiknya di bisnis rintisan yang berkualitas. Kami percaya bahwa potensi dan talenta generasi muda Indonesia di sektor teknologi dan kreatif sangat besar," kata Zaky dalam Konferensi Pers dan Talkshow Program StartUP Campus bertajuk “Ciptakan Indonesia Unggul lewat Generasi Inovator Digital” di Jakarta, Selasa (29/6/2021).

Indonesia merupakan salah salah satu negara terbanyak yang melahirkan startup-startup terbaik di dunia. Tercatat Indonesia menempati peringkat ke-5 dengan jumlah start up terbanyak yaitu sekitar 2.967 yang dilansir oleh situs startupranking.com.

Zaky menjelaskan StartUp Campus memiliki semangat yang sama dengan Kampus Merdeka Kemendikbudristek, yaitu memberikan kesempatan kepada para akademisi untuk mendapatkan pengalaman langsung dengan membangun karir dan bisnis di dunia startup.

Zaky juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi tinggi kepada sejumlah lembaga yang terlibat dalam program ini seperti Kemendikbudristek, Endevour Indonesia, 500 Startups dan berbagai pihak lainnya yang memungkinkan program StartUp Campus dapat terwujud.

“Kolaborasi dengan berbagai pihak ini merupakan hal yang sangat positif untuk melahirkan lebih banyak lagi talenta digital yang unggul, berkualitas dan tentunya dapat menghadirkan inovasi-inovasi yang bermanfaat di bidang teknologi. Kemajuan teknologi Indonesia akan sangat bergantung pada ide-ide kreatif yang bisa diwujudkan oleh generasi mudanya.” jelasnya.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek Nizam menyampaikan bahwa StarUp Campus memiliki arti penting bagi para mahasiswa untuk membangun Entrepreneurship. Kreativitas anak muda Indonesia sungguh luar biasa dan harus terus diakselerasi agar bertumbuh dari startup entrepreneur hingga menjadi sociopreneur.

“Pemerintah akan mendukung penuh setiap inisiatif untuk mengembangkan semua potensi yang dimiliki bangsa ini, termasuk melahirkan startup-startup sociopreneur berstandar internasional. Kolaborasi yang ditunjukkan  Ahmad Zaky Foundation dan para mitranya merupakan contoh positif bagi anak-anak muda Indonesia,” ucap Nizam.

Dalam kesempatan yang sama, Managing Partner of 500 Startups Khailee Ng menyampaikan, StartUp Campus merupakan kesempatan yang luar biasa bagi mahasiswa di Indonesia untuk menunjukkan kemampuannya dalam menciptakan karya dan inovasi digital.

“Kami ingin program ini dapat mendorong  mahasiswa di seluruh Indonesia untuk merintis karir sebagai innovator di dunia startup nasional dengan ide dan inovasi yang orisinil,” ucapnya.

Endeavor Indonesia melalui Managing Director Wayah Surya Wiroto menjelaskan bahwa Endeavor siap berkolaborasi dengan Achmad Zaky Foundation dalam program StartUP Campus ini dengan menyediakan para founders dari endeavor entrepreneurs.

Saat ini di Indonesia Endeavour memiliki 61 endeavor entrepreneur yang mewakili 47 startup. Sementara diseluruh dunia Endeavour punya kurang lebih 2200 endeavor entrepreneur dan didukung sekitar 3000 mentors yang  bisa berpartisipasi dalam program StartUp Campus.

“Kami berharap dengan keterlibatan para founders dalam program StartUp Campus, mereka bisa sharing experience bagaimana mendirikan, menjalankan dan mengembangkan perusahaan startup hingga seperti yang saat ini, scaling-up,” jelas Wayah.

Direktur Achmad Zaky Foundation, Maryati mengungkapkan StartUP Campus memfasilitasi para mahasiswa untuk mendapat pengalaman langsung diluar kampus dengan pelatihan yang bersertifikasi setara dengan 20 SKS.

"Kami telah memiliki tolak ukur keberhasilan program dengan 15-30 tim on boarded, tingkat penyelesaian 80%, nilai evaluasi mentor dan tingkat kepuasan harus mencapai skala 4 dari 5. Kami berharap dari program ini akan lahir banyak Technopreneur yang mampu mengembangkan inovasi berbasis teknologi di masa depan yang berdaya guna tinggi," ungkapnya.

Sebelum mengikuti pembelajaran Program StartUP Campus, para peserta harus membentuk tim yang terdiri dari minimal 2 orang dengan ide start up yang baik sebagai kriteria penilaian.

Pendaftaran StartUp Campus periode kedua dibuka mulai dari 1 Juli hingga 15 Juli 2021 yang nantinya peserta akan mengikuti 3 tahapan seleksi yakni proses administrasi, penjelasan ide startup dan profil tim, serta wawancara di proses akhir. 

Setelah lulus dari proses seleksi, para peserta akan diberikan pelatihan berbasis daring, bimbingan dan saling berinteraksi dalam mengembangkan sebuah ide dengan para pakar dan expert di dunia start up. Para peserta nanti juga akan difasilitasi dengan konten pembelajaran berkualitas tinggi, mentor dan tenaga pengajar profesional di industri Startup.

“Para mahasiswa yang menjadi peserta StartUP Campus akan diberikan pengalaman secara langsung untuk mengembangkan sebuah prototipe produk atau ide bisnis dengan bimbingan dan pengajaran dari para ahlinya,” tambah Maryati. (*)