Penulis:Yunike Purnama
Editor:Yunike Purnama
BANDARLAMPUNG - Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS turut berimbas terhadap kenaikan harga sejumlah barang termasuk harga kebutuhan primer seperti bensin, sembako, gas, dan sebagainya.
Terkait dengan itu, masyarakat harus mengelola keuangan agar tidak mengalami kesulitan ekonomi.
Perencana Keuangan OneShildt Consulting, Agustina Fitria, mengatakan ada beberapa cara mengatur keuangan yang dapat diterapkan dalam menghadapi ancaman inflasi, yang ditandai dengan kenaikan harga barang.
Cara pertama adalah dengan membuat skala prioritas. "Jadi dahulukan pengeluaran untuk kebutuhan hidup yang memang mendasar. Sedangkan yang sifatnya keinginan seperti jajan, nongkrong, dikurangi," kata Agustina dikutip Rabu, 20 Juli 2022.
Cara selanjutnya yang harus diterapkan adalah dengan tidak memaksakan gaya hidup dengan berhutang. Karena bagaiamanapun berhutang hanya akan memperberat kondisi keuangan akibat cicilan dan bunga yang harus dibayar.
Dia menjelaskan, sebaiknya para orang tua memberi contoh hidup sederhana kepada anak sejak kecil. "Jika konsisten, maka anak akan paham untuk tidak menuntut sesuatu yang bersifat keinginan," ujar Agustina.
Dia pun menyarankan untuk mencari peluang kerja yang bisa menambah pemasukan. Selain itu, perlu menyiapkan dana darurat sangat penting, karena jika gaji tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan primer, maka dana darurat bisa digunakan sementara. (*)