Sejak Resmi Diluncurkan, Bursa Karbon Catatkan Transaksi Rp29 Miliar

2023-10-31T05:45:17.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Redaksi

Kepala OJK Lampung Bambang Hermanto
Kepala OJK Lampung Bambang Hermanto

BANDARLAMPUNG- Hingga 27 Oktober 2023, bursa karbon (IDX Carbon) catatkan akumulasi nilai transaksi hingga Rp29,45 miliar dan volume perdagangan sebesar 464.843 tCO2e (ton karbon ekuivalen). 

“Sejak diluncurkan pada 26 September 2023, hingga 27 Oktober 2023 tercatat 24 pengguna jasa yang mendapatkan izin, dibandingkan 26 September 2023 yang sebanyak 16 pengguna jasa,” ujar Kepala OJK Lampung Bambang Hermanto saaat sosialisasi perlindungan investor pasar modal pada Senin, 30 Oktober 2023.

Bursa karbon menjadi peluang besar dan tantangan baru di Industri pasar modal pasca resmi disahkannya UU P2SK dalam poin pengembangan dan penguatan sektor jasa keuangan.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK Oktober 2023 pada 30 Oktober 2023 menjelaskan perdagangan bursa karbon dilakukan sebesar 31,78% di pasar reguler, 5,48% di pasar negosiasi, serta 62,74% di pasar lelang.

Ke depan, bursa karbon masih memiliki potensi yang sangat besar, mempertimbangkan terdapat 3.180 pendaftar yang tercatat di Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN PPI) dan tingginya potensi unit karbon yang ditawarkan,” ujar Inarno.

Dalam konferensi pers, Inarno juga menyampaikan OJK akan terus mendorong pembahasan pajak karbon, yang merupakan kewenangan Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan. 

"Minggu lalu, kami telah mengadakan diskusi dengan BKF mengenai pajak karbon," ungkap Inarno.

Inarno juga mengungkapkan insentif berupa diskon biaya transaksi bursa karbon sebesar 50% akan berakhir pada 31 Oktober 2023.

“Nampaknya kita akan stick kepada rencana kita dan akan tidak memperpanjang discount fee tersebut. Namun, kita juga masih terdapat satu insentif yaitu insentif pembebasan biaya menjadi pengguna jasa,” ujar Inarno.

Bursa Karbon  resmi diluncurkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 26 September 2023. Acara peluncuran sendiri juga diresmikan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Pada hari perdagangan perdana, terjadi transaksi dengan nilai mencapai Rp29,20 miliar, dengan volume perdagangan sebanyak 459.953 tCO2 dan total transaksi mencapai 27 transaksi. Selain itu, tercatat ada 15 pengguna jasa sebagai pembeli dan 1 pengguna jasa sebagai penjual di Bursa Karbon.(*)