Salah Kaprah Seputar Kartu Prakerja, Simak Ini yang Perlu Anda Ketahui

2023-09-10T12:57:59.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Ilustrasi kartu Prakerja
Ilustrasi kartu Prakerja

JAKARTA Sejalan dengan pertumbuhan populasi di Indonesia, jumlah calon tenaga kerja di negara ini pun meningkat. Pasar kerja yang semakin kompetitif menuntut mereka untuk memiliki keahlian dan keterampilan tertentu agar dapat bersaing. Kebutuhan akan pelatihan kerja menjadi semakin penting, untuk mempersiapkan mereka menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin kompleks.

Untuk mendukung hal tersebut, Kemenaker menginisiasi program kartu prakerja. Program ini dirancang sebagai solusi untuk memberikan beasiswa dan bantuan biaya bagi masyarakat yang ingin mendalami keahlian tertentu melalui pelatihan kerja.

Meski begitu, ada kesalahpahaman yang muncul seputar program kartu prakerja, yakni anggapan bahwa penerima manfaat akan menerima sebuah kartu fisik. Mereka juga beranggapan dengan memiliki kartu tersebut, akan terbebas dari ancaman pengangguran.

Menanggapi hal ini, Andreas Aditya Swasti, Head of Ecosystem Development Prakerja, menerangkan bahwa program prakerja sebenarnya tidak menyediakan kartu fisik kepada pesertanya. Meskipun program ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja, itu tidak dapat memberikan jaminan langsung bekerja setelah mengikuti pelatihan.

"Kok kartu padahal nggak ada kartu fisik, itu juga jadi satu kesalahan. Itu menjadi PR kami dari tim komunikasi untuk berusaha meluruskan bahwa program kartu prakerja adalah beasiswa pelatihan," ujar Andreas dalam sesi Talkshow "Elevating Access to Education Through Multi-sector Collaboration" di Jakarta Barat pada Kamis, 31 Agustus 2023.

Andreas menambahkan bahwa salah satu keuntungan yang diberikan oleh program prakerja adalah setelah menyelesaikan pelatihan, peserta akan mendapatkan informasi mengenai peluang kerja melalui fasilitas job platform di website prakerja.go.id.

Melalui platform tersebut, peserta akan dihubungkan langsung dengan perusahaan-perusahaan yang mencari tenaga kerja sesuai dengan keahlian yang diperoleh dari pelatihan. Dengan begitu, peluang mendapatkan pekerjaan tentunya akan meningkat.

Sebelumnya, program prakerja adalah sebuah inisiatif dari pemerintah yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Program ini khusus diperuntukkan bagi mereka yang berusia 18 tahun ke atas dan telah menyelesaikan pendidikan resmi mereka. Penting untuk dicatat bahwa bagi mereka yang masih dalam proses kuliah, belum dapat mengikuti program ini.

Menurut sebuah riset yang dilakukan oleh Presisi Indonesia, partisipasi dalam program Kartu Prakerja berdampak positif yang signifikan. Risiko ini mengungkapkan bahwa Kartu Prakerja mampu meningkatkan peluang peserta untuk bekerja maupun berwirausaha. Andreas lalu menjelaskan bahwa ada peningkatan signifikan dalam beberapa aspek lainnya, seperti peningkatan kompetensi sebesar +2,2%, produktivitas sebesar +2,7%, dan daya saing sebesar +3,8%.

"Yang paling mencolok adalah keterampilan kewirausahaan yang mengalami lonjakan hingga +49% setelah mengikuti pelatihan ini," ungkapnya.

Hingga saat ini, program ini telah memberikan manfaat kepada 17 juta alumni melalui berbagai platform digital, job platform, lembaga pelatihan, tim assessor, tim pemantauan, dan mitra pembayaran. "Sebanyak 40 juta masyarakat Indonesia yang sudah mendaftar program pelatihan prakerja, dengan 17 juta alumni sudah merasakan berbagai manfaat dari program ini melalui fitur-fitur digitalnya," kata Andreas.(*)