Penulis:Yunike Purnama
Kabarsiger.com - Semangat investor menyambut akhir tahun akan penuh gairah menanti momen window dressing. Pada momen ini nilai saham akan menguat, terutama untuk kategori saham unggulan.
Window dressing merupakan strategi yang dilakukan sebuah perusahaan untuk merangkul investor. Fenomena window dressing ini biasanya terjadi berulang-ulang setiap tahunnya. Biasanya para pelaku pasar memanfaatkan momen tersebut dengan membeli saham untuk mengamankan posisi para manajer investasi atau pemodal institusi besar saat ditinggal berlibur.
Khusus di perdagangan berjangka, Direktur PT Solid Gold Berjangka (SGB) Dikki Soetopo berpendapat untuk produk derivatif indeks Hang Seng dan Nikkei dipastikan akan melonjak tajam. Ia menambahkan pada momen window dressing, sektor keuangan dan saham akan menguat seiring derasnya aliran modal yang masuk ke dalam perusahaan.
Sementara harga emas biasanya akan mengalami koreksi. Namun, hal tersebut akan menjadi peluang bagi para investor untuk memborong emas karena adanya harapan penguatan harga emas di momen January effect dan Imlek. Saat window dressing, diramal harga emas akan melemah di kisaran harga middle price di level USD1.761 per troy ons.
Sedangkan banyak analis memperkirakan pelemahan harga emas saat ini wajar dalam perdagangan pasar global. Para analis menganggap kondisi yang terjadi sekarang menjadi peluang untuk membeli emas di saat harga rendah atau murah.
"Karena harga emas diprediksi masih berpotensi menguat ke level USD1.900 per troy ons, bahkan USD2.000 per troy ons di awal tahun," terang Dikki, dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/11/2020).
Dirinya menjelaskan momen window dressing menjadi salah satu kesempatan untuk membeli emas di saat terjadi koreksi. Peluang profit taking sangat besar di setiap awal tahun karena adanya January effect, disambut juga oleh momen Imlek.
"Para investor saat ini semestinya mewaspadai terjadinya aksi taking profit di perdagangan saham maupun mata uang seiring perdagangan saham dan mata uang sudah mengalami penguatan semenjak pengumuman vaksin covid-19," pungkasnya. (*)