Riset BRI Tunjukkan Kinerja Positif Bisnis UMKM Periode Kuartal IV-2023

2023-11-05T16:53:43.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Redaksi

ilustrasi UMKM
ilustrasi UMKM

JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melalui BRI Research Institute belum lama ini menerbitkan Indeks Bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada kuartal III-2023, sekaligus ekspektasi pada kuartal IV-2023. Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa bisnis yang bersangkutan tetap tumbuh positif. 

Perlu dicatat, Indeks Bisnis UMKM adalah indikator yang mengukur aktivitas UMKM di Indonesia yang rutin dilakukan oleh BRI Research Insitute pada setiap kuartal. Survei ini dilakukan di 33 provinsi, dengan jumlah responden 7.047 debitur UMKM pada periode 3-19 Oktober 2023. Riset ini menggunakan metode sampling: stratified systematic random sampling, dengan margin of error ± 1,16%.

Peningkatan positif pada sektor UMKM selama kuartal III 2023 terlihat dari Indeks Bisnis UMKM yang masih berada dalam zona ekspansi, mencapai 104,7. Selain itu, Indeks Ekspektasi Bisnis UMKM juga tetap tinggi, mencapai 121,8.

Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, menyatakan bahwa pertumbuhan ini dipicu oleh beberapa faktor, seperti kenaikan harga komoditas pertanian, dampak positif musim kemarau pada sektor pertambangan, konstruksi, perikanan laut, beberapa sektor jasa, dimulainya tahun ajaran baru, dan kehidupan masyarakat yang semakin normal setelah pandemi.

“Secara sektoral, hampir semua sektor UMKM mencatat ekspansi usaha dibandingkan Q2-2023, meski dengan laju yang lebih lambat. Sebagai contoh, sektor pertanian masih tumbuh positif, ditopang kenaikan harga padi dan produk perkebunan,” jelas Supari dalam keterangan tertulisnya dikutip TrenAsia, pada Jumat, 03 November 2023. 

Supari menambahkkan, tangkapan ikan nelayan mengalami peningkatan selama musim kemarau. Meskipun demikian, kata dia, pertumbuhan sektor pertanian melambat jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, akibat dari kondisi kemarau ekstrem yang terjadi (El-Nino).

Bahkan, sektor pertambangan, penggalian, listrik, gas dan air bersih, masih ekspansi dan berakselerasi. Sebab, menurut hasil riset, pada musim kemarau, aktivitas penambangan pasir lebih mudah dilakukan dan ada peningkatan permintaan air bersih.

Akan tetapi, pertumbuhan aktivitas dalam sektor industri pengolahan mengalami perlambatan yang diakibatkan oleh normalisasi permintaan setelah perayaan Lebaran dan masa liburan tengah tahun. 

Sementara itu, peningkatan aktivitas dalam sektor konstruksi didorong oleh meningkatnya jumlah proyek swasta dan pemerintah yang tengah berlangsung, sekaligus didukung oleh kondisi musim kemarau yang sangat mendukung bagi sektor ini.

Ekspektasi Kuartal IV-2023

Menghadapi kuartal IV-2023, para pelaku bisnis UMKM tetap optimis terkait peningkatan aktivitas usaha, sebagaimana tercermin dalam Indeks Ekspektasi Bisnis UMKM yang tetap tinggi, mencapai 121,8. 

Meskipun terjadi sedikit penurunan dan semua komponen pembentuk indeks mengalami pelemahan dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, namun tetap berada dalam zona optimis, dengan semua indeks komponennya di atas 100.

Komponen volume produksi dan nilai penjualan mencatat indeks ekspektasi tertinggi, sejalan dengan meningkatnya permintaan atas barang dan jasa menjelang Natal dan Tahun Baru. Selain itu, pasca pandemi, kehidupan masyarakat semakin normal, daya beli tetap kuat, dan perekonomian tetap tumbuh dengan stabil.

Sejalan dengan ekspansi bisnis UMKM, sentimen pelaku bisnis terhadap perekonomian dan usaha secara keseluruhan tetap positif. Hal ini tercermin pada Indeks Sentimen Bisnis (ISB) UMKM Q3-2023 yang berada pada level 117,4, meskipun mengalami penurunan dari kuartal sebelumnya sebesar 124,9. 

Indeks Situasi Saat Ini dan Indeks Ekspektasi berada dalam zona optimis, masing-masing di level 101,4 dan 133,5. Meski tercatat menurun, namun level indeks tersebut masih di atas 100, menunjukkan optimisme pelaku UMKM terhadap kondisi ekonomi dan bisnis saat ini, serta ke depannya tetap terjaga.

Menyangkut kemampuan pemerintah dalam menjalankan tugas-tugas utamanya, mayoritas pelaku UMKM tetap mempercayai pemerintah, sebagaimana tercermin dalam Indeks Kepercayaan pelaku UMKM kepada Pemerintah (IKP) yang tetap tinggi, mencapai 128,9 pada Q3-2023. Pelaku UMKM memberikan penilaian tertinggi terhadap kemampuan pemerintah menciptakan rasa aman dan tenteram (145,7) serta menyediakan dan merawat infrastruktur (140,9).

Meskipun terdapat penilaian terendah terkait kemampuan pemerintah menstabilkan harga barang dan jasa, namun indeksnya tetap di atas 100. Dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, IKP dan komponennya pada Q3 mengalami pelemahan seiring dengan penurunan aktivitas dan sentimen bisnis. 

Meski begitu, IKP dan semua komponennya tetap di atas 100, menunjukkan bahwa persentase responden yang menyatakan "yakin" terhadap kemampuan pemerintah menjalankan tugas-tugas utamanya masih lebih banyak dibandingkan dengan yang menyatakan "tidak yakin".(*)