Prodia Raih Penghargaan 50 Best of The Best Awards 2021

2021-11-06T16:20:29.000Z

Penulis:Eva Pardiana

Editor:Eva Pardiana

Prodia Health Care.jpg
Warga melintas dengan latar gedung Health Care Prodia Tower di Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta, Jum'at, 16 Juli 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

JAKARTA – PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) meraih penghargaan Best of The Best Awards 2021 yang diselenggarakan oleh Forbes Indonesia.

Best of The Best Awards yang ke-11 ini merupakan bentuk apresiasi bagi perusahaan yang dinilai memiliki kinerja fundamental jangka panjang yang baik.

Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty mengatakan pihaknya terus berupaya melakukan inovasi untuk menghadapi tantangan di masa depan. Menurutnya, pola perilaku masyarakat akan mengalami perubahan setelah pandemi Covid-19.

“Prodia telah mengantisipasi hal ini melalui optimalisasi penggunaan sistem teknologi informasi, serta pengembangan layanan berbasis digital dengan

memperhatikan customer experience,” ungkapnya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip Sabtu, 6 November 2021.

Ia menambahkan, penghargaan ini juga menjadi pelengkap penghargaan sebelumnya, yakni Forbes Asia’s Best Under a Billion 2021. Penghargaan tersebut memuat 200 perusahaan terbaik di Asia Pasifik dengan kategori pendapatan di atas US$10 juta dan di bawah US$1 miliar atau Rp 14 triliun.

Penilaian Best of The Best Awards 2021 ini merujuk pada kinerja yang telah dilakukan setahun yang lalu, kemampuan beradaptasi, serta ketahanan ekonomi dalam menghadapi pola perilaku masyarakat di tengah pandemi.

Adapun metode penilaian dilakukan berdasarkan skor komposit dari beberapa metrik yang digunakan, di antaranya pertumbuhan net income selama tiga tahun terakhir, serta pertumbuhan Return on Equity (ROE) dan Return on Asset (ROA) selama tiga tahun terakhir.

Kinerja Kuartal III-2021

Prodia berhasil meraih pertumbuhan laba hingga 318% year-on-year (yoy) per kuartal III-2021.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI), sepanjang sembilan bulan pertama 2021 Prodia berhasil membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp511 miliar. Jumlah ini lebih tinggi ketimbang periode yang sama tahun lalu, yakni Rp122,2 miliar. 

Selain itu, pendapatan Prodia juga naik 65,8% yoy menjadi Rp1,99 triliun, dari sebelumnya Rp1,2 triliun per kuartal III-2020. Kontribusi terbesar berasal dari pendapatan laboraturium yang mencapai Rp1,85 triliun. Sementara itu, pendapatan nonlaboraturium dan klinik masing-masing menyumbang Rp147 miliar dan Rp17,8 miliar.

Dari sisi arus kas, Prodia berhasil mempertahankan arus kas bersih dari aktivitas operasi dalam posisi surplus menjadi sebesar Rp 591,73 miliar atau meningkat 119,17% dibandingkan periode yang sama 2020.

“Peningkatan akun arus kas bersih dari aktivitas operasi ini terutamanya disebabkan oleh penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp1,98 triliun,” tambah Dewi.

Dengan tingkat posisi kas dan setara kas sebesar Rp679,21 miliar, ia yakin Prodia bakal memiliki posisi keuangan yang solid untuk mendukung kesinambungan operasi dan pengembangan bisnis.

Pada periode ini, Prodia mencatat total liabilitas sebesar Rp470,9 miliar, naik tipis 6,13% year-to-date (ytd) dari Rp443,7 miliar per Desember 2020. Total ekuitas juga lebih tinggi, yakni Rp2,14 triliun dari sebelumnya Rp1,78 triliun per akhir tahun lalu.

Kemudian, per akhir September 2021 Prodia memiliki kas dan setara kas sebesar Rp679,2 miliar. Kas ini naik 86% ytd dari Rp364,9 miliar per akhir 2020. Untuk margin laba bersih dan margin EBITDA masing-masing mengalami peningkatan menjadi sebesar 61,9% dan 37,4%. 

Prodia juga mencatatkan rasio lancar sebesar 736,1% dan rasio cepat sebesar 709,1%. Adapun total aset Prodia naik menjadi Rp2,61 triliun, dari akhir 2020 yang sebesar Rp2,23 triliun. (*)

 

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Aprilia Ciptaning pada 06 Nov 2021