Prediksi OJK Terkait Potensi Minat Investor Asing pada 2024

2024-01-03T06:34:38.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Redaksi

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan potensi kembali meningkatnya minat investor asing dalam melakukan aksi beli pada tahun 2024.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan potensi kembali meningkatnya minat investor asing dalam melakukan aksi beli pada tahun 2024.

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan potensi kembali meningkatnya minat investor asing dalam melakukan aksi beli pada tahun 2024. Menurut OJK, stabilitas yang tercipta dalam perekonomian global diharapkan akan menjadi salah satu pemicu utama yang mendorong investor asing untuk memasuki pasar modal Indonesia.

Pada tahun 2023, pasar modal Indonesia mengalami gejolak yang disebabkan oleh penjualan besar-besaran dari investor asing. Situasi ini mengakibatkan tekanan yang cukup signifikan di pasar saham dan pasar keuangan secara keseluruhan. 

Namun, perubahan dramatis terjadi setelah The Federal Reserve (The Fed) memberikan sinyal yang bersifat dovish, yaitu kecenderungan untuk menjaga kebijakan moneter longgar atau lebih akomodatif.

Sinyal dovish dari The Fed menjadi titik balik yang signifikan bagi investor asing. Pandangan bahwa kebijakan moneter akan tetap longgar atau mendukung pertumbuhan ekonomi mendorong investor asing untuk kembali memasuki pasar modal Indonesia. 

Sentimen positif terkait kebijakan moneter ini menciptakan optimisme baru di antara pelaku pasar, dan arus masuk dana asing ke pasar saham segera terlihat setelahnya.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar menyoroti pentingnya kondisi ekonomi global dalam memengaruhi perilaku para pelaku pasar, termasuk investor asing dan domestik. 

Meskipun terdapat harapan akan kembalinya aksi beli oleh investor asing, ia juga menekankan perlunya peningkatan jumlah investor dalam negeri di Indonesia. “Saat ini, jumlah investor dalam negeri masih rendah, hanya sekitar 6,4% dari total penduduk usia produktif di negara ini, ” ujar Mahendra, Selasa, 2 Januari 2023.

Dalam upaya untuk meningkatkan jumlah investor dalam negeri, Mahendra Siregar menjelaskan pentingnya aspek-aspek krusial seperti integritas, kredibilitas, Good Corporate Governance (GCG), serta perlindungan konsumen di pasar modal Indonesia. 

Meskipun sebelumnya terjadi penjualan besar-besaran, dalam satu bulan terakhir, tercatat adanya arus masuk dana asing ke pasar saham. “Peningkatan jumlah investor dalam negeri diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada investor asing dan juga memberikan kestabilan lebih lanjut bagi pasar modal Indonesia, ” imbuhnya. 

Mahendra juga menekankan perlunya upaya bersama dari regulator, pelaku pasar, dan pemerintah untuk menciptakan lingkungan investasi yang menarik, aman, dan berintegritas bagi para investor domestik maupun asing.

“Dengan memperkuat aspek-aspek krusial seperti GCG dan perlindungan konsumen, diharapkan pasar modal Indonesia dapat menjadi destinasi investasi yang lebih menjanjikan dan menarik bagi investor dalam negeri maupun dari luar negeri. (*)