PMI Manufaktur Juli Sentuh Rekor Tertinggi dalam Periode 10 Bulan

2023-08-02T05:31:30.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Redaksi

Kementerian Perindustrian mengumumkan Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global Juli sebesar 53,3 atau naik signifikan dibandingkan bulan sebelumnya yang menyentuh level 52,5. 
Kementerian Perindustrian mengumumkan Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global Juli sebesar 53,3 atau naik signifikan dibandingkan bulan sebelumnya yang menyentuh level 52,5. 

JAKARTA – Kementerian Perindustrian mengumumkan Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global Juli sebesar 53,3 atau naik signifikan dibandingkan bulan sebelumnya yang menyentuh level 52,5. 

“Tingkat ekspansi di bulan Juli yang melonjak naik ini merupakan tertinggi sejak September 2022 atau 10 bulan terakhir. Selain itu, ekspansi PMI manufaktur kita juga konsisten selama 23 bulan berturut-turut,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Selasa 1 Agustus 2023. 

PMI Manufaktur Indonesia pada bulan Juli melampaui PMI Manufaktur Malaysia (47,8), Vietnam (48,7), Filipina (51,9), Taiwan (44,1), China (49,2), Jepang (49,6), Korea Selatan (49,4), Amerika Serikat (49,0), dan Jerman (38,8). 

Capaian ini menunjukkan bahwa tingkat optimisme dari para pelaku industri manufaktur di Indonesia masih tinggi dan terus bergeliat di tengah ketidakstabilan kondisi global dan melemahnya pasar dunia.

“Ekspansi industri juga tercemin dari Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada bulan Juli yang mencapai 53,31. Artinya, tingkat ekspansi PMI Manufaktur Indonesia dan IKI ini sejalan,” tutur Agus. 

Pada aspek kepercayaan diri dalam bisnis, PMI manufaktur Juli 2023 menunjukkan, para pelaku industri menyatakan tetap optimis terhadap produksi dalam setahun ke depan. Secara umum, perusahaan meyakini bahwa penjualan akan meningkat seiring dengan makin membaiknya kondisi ekonomi. 

Hal ini juga senada dengan mayoritas responden IKI (66,1%) yang optimis terhadap kondisi usaha enam bulan ke depan. Mereka juga menyatakan yakin bahwa kondisi pasar akan membaik dan kepercayaannya karena kebijakan pemerintah pusat yang lebih baik. 

Menanggapi capaian PMI Manufaktur Indonesia pada bulan Juli, Jingyi Pan selaku Economics Associate Director S&P Global Market Intelligence mengatakan bahwa sektor industri manufaktur Indonesia terus memperlihatkan momentum pertumbuhan yang kuat pada awal kuartal ketiga.

“Percepatan total pertumbuhan pesanan baru tidak hanya didukung oleh kenaikan permintaan domestik, tetapi juga didukung oleh kenaikan baru pada bisnis baru dari luar negeri, menunjukkan perbaikan kondisi permintaan secara meluas,” terangnya.