PLN Catatkan Rasio Elektrifikasi Nasional Mencapai 99,74 Persen

2023-10-27T21:09:46.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Redaksi

Ilustrasi petugas PLN
Ilustrasi petugas PLN

JAKARTA - Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mencatatkan sampai dengan kuartal III tahun 2023 rasio elektrifikasi nasional mencapai 99,74%. 

”Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diberi mandat di bidang kelistrikan, PLN sangat menyadari listrik telah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat Indonesia. Untuk itu, kami terus melebarkan sayap mengalirkan listrik andal dan menghadirkan keadilan energi sesuai sila kelima Pancasila,” ujar Darmawan dalam keterangan resmi pada Jumat, 27 Oktober 2023.

Darmawan menekankan bahwa bersama dengan pemerintah, PLN akan secara intensif dalam mencapai target Rasio Elektrifikasi Nasional hingga 100% pada tahun 2025.

Sejak tahun 2019, PLN telah berupaya mencapai target tersebut. Jumlah pelanggan rumah tangga yang awalnya tercatat sebanyak 69,62 juta kini tumbuh menjadi 80,56 juta pada kuartal ketiga tahun 2023, atau meningkat sebesar 15,72%. 

Darmawan memastikan saat ini seluruh kepulauan besar dan pusat pemerintahan daerah sudah memiliki akses listrik yang andal, yang telah menjadi pondasi utama pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

Namun, dalam mencapai target 100% pada tahun 2025, PLN masih memiliki tugas besar untuk memberikan akses listrik ke wilayah-wilayah terpencil dan pelosok. Upaya PLN untuk membawa listrik ke desa tercermin dari pertumbuhan Rasio Desa Berlistrik (RDB) Nasional, yang terus mengalami peningkatan sejak tahun 2015. Pada tahun 2015, RDB Nasional mencapai 96,95%, dan terus bertumbuh hingga mencapai 99,83% pada kuartal ketiga tahun 2023.

“Listrik adalah jantung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hadirnya listrik diharapkan mampu mendorong geliat ekonomi masyarakat, industri dan sektor bisnis,” ujar Darmawan.

Darmawan menjelaskan saat ini, dari total 83.763 desa dan kelurahan di Indonesia, PLN telah berhasil memberikan listrik kepada 76.679 desa, sedangkan 4.057 desa telah diberikan akses listrik melalui penyediaan non-PLN, dan 2.887 desa menggunakan lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE). 

Namun, masih terdapat 140 desa yang belum mendapatkan akses listrik yang sebagian besar dari desa-desa tersebut terletak di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) di bagian timur Indonesia.

Darmawan menyadari bahwa salah satu tantangan terbesar yang dihadapi PLN saat ini adalah meningkatkan rasio elektrifikasi di wilayah Indonesia Timur dan daerah 3T.

”Untuk itu kami terus berupaya dan bersinergi dengan pemerintah serta berbagai stakeholder guna meningkatkan rasio elektrifikasi ini sehingga seluruh masyarakat Indonesia bisa merasakan terang,” tutup Darmawan.(*)