Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
JAKARTA - PT Pertamina Patra Niaga kini membuka peluang perdagangan karbon, tujuannya adalah memberikan solusi untuk mitra bisnisnya dengan memfasilitasi pembelian Sertifikat Penurunan Emisi (SPE).
Perusahhaan berupaya mendukung langkah dekarbonisasi mitra bisnis , seperti contohnya Garuda Indonesia. Dalam kemitraan ini, Garuda Indonesia telah membeli kredit karbon sebesar 50 ton karbon diukur setara (tCO2-eq), menunjukkan komitmen bersama dalam mengatasi tantangan perubahan iklim.
Pertamina Patra Niaga akan mendukung maskapai BUMN tersebut dalam program Penerbangan Karbon Netral, khususnya untuk merayakan ulang tahun ke-75, Joy Flight.
“Kami terus berupaya meminimalkan emisi yang dapat berdampak terhadap krisis iklim. Salah satunya mendukung langkah dekarbonisasi mitra kami dalam melakukan konversi emisi karbon yang ditimbulkan pada operasional penerbangan. Di mana Garuda Indonesia telah melakukan pembelian carbon credit sebesar 50 tCO2-eq,” Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, Jumat, 2 Februari 2024.
Pembelian kredit karbon, menunjukkan komitmen Garuda Indonesia terhadap tanggung jawab lingkungan dan praktik penerbangan yang berkelanjutan.
Dengan adanya perdagangan karbon, perusahaan dapat membeli dan menjual kredit karbon sebagai langkah strategis untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Ini menciptakan insentif ekonomi bagi perusahaan untuk mengadopsi praktik bisnis yang lebih ramah lingkungan.
Selain itu, perusahaan yang terlibat dalam perdagangan karbon dapat berkontribusi pada pengembangan teknologi hijau dan inovasi yang mendukung tujuan dekarbonisasi.
Pertamina Patra Niaga tidak hanya berperan sebagai pemasok bahan bakar, tetapi juga turut menawarkan solusi dekarbonisasi melalui konsep B2B Pertamina One Solution.
“Pertamina Patra Niaga tidak hanya menjual avtur kepada mitra kami, dalam hal ini konsumen penerbangan, namun juga memiliki konsep B2B Pertamina One Solution, kami menawarkan solusi untuk kebutuhan dekarbonisasi emisi dari bisnis konsumen." ungkap Riva.
Dalam konteks ini, perusahaan tidak hanya berfokus pada penyediaan bahan bakar, tetapi juga aktif terlibat dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca.
Salah satu inisiatif yang diambil oleh Pertamina Patra Niaga adalah implementasi Sertifikat Penurunan Emisi (SPE) sebagai bagian dari mekanisme manajemen penurunan emisi.
SPE memberikan bukti terdokumentasi mengenai pengurangan emisi yang telah berhasil dicapai oleh perusahaan. Dengan adanya komitmen ini, Pertamina Patra Niaga berusaha untuk meminimalkan dampak emisi yang berkontribusi terhadap krisis iklim global.
Langkah-langkah ini mencerminkan transformasi positif dalam industri penerbangan, di mana keberlanjutan dan tanggung jawab lingkungan bukan lagi hanya menjadi pilihan, tetapi suatu keharusan.
Dengan demikian, keterlibatan perusahaan seperti Pertamina Patra Niaga dan Garuda Indonesia dalam perdagangan karbon menjadi contoh inspiratif bagi industri lainnya untuk mengikuti jejak yang sama, mempercepat perubahan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.(*)