Pemerintah Daerah Kompak Pengoptimalan Kuota Formasi Guru ASN PPPK 2023

2023-07-07T13:05:02.000Z

Penulis:Redaksi

Ilustrasi Guru Penggerak
Ilustrasi Guru Penggerak

Surabaya – Sejumlah Pemerintah Daerah (Pemda) kompak mengoptimalkan kuota formasi Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dan Perjanjian Kerja (ASN PPPK) Jabatan Fungsional Guru Tahun 2023 dalam rapat koordinasi dan sinkronisasi bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) beberapa waktu lalu. Pengoptimalan kuota formasi merupakan bentuk dukungan Pemda dalam meningkatkan kualitas pendidikan di daerahnya masing-masing.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro, Nur Sujito, mengungkapkan pihaknya konsisten mengusulkan formasi ASN PPPK sesuai dengan kebutuhan daerah. Untuk tahun ini, Kabupaten Bojonegoro mengajukan 1.951 formasi dari yang sebelumnya 1.651. Kabupaten Bojonegoro juga sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp132 miliar. “Daerah kami komitmennya sangat bagus terkait pembinaan Sumber Daya Manusia, apalagi ini berkaitan dengan masa depan siswa dan siswi,” kata Nur Sujito.

Menurut Nur Sujito, pengangkatan guru honorer yang lulus ASN PPPK akan memberikan harapan serta masa depan yang lebih baik bagi guru. Dengan begitu, para pendidik akan lebih optimal dalam menjalankan kegiatan belajar-mengajar. “Guru harus optimal karena mereka yang mencerdaskan anak bangsa. Bagaimana guru mau optimal kalau masih mengkhawatirkan nasibnya, makanya sangat perlu adanya pengangkatan ASN PPPK sehingga guru tidak khawatir akan nasibnya dan bisa berkontribusi untuk murid-murid,” ujarnya.

Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba Tengah juga mengoptimalkan kuota formasi ASN PPPK 2023. Kepala Dinas Pendidikan Sumba Tengah, Meha Umbu, menambahkan optimalisasi formasi ASN PPPK akan sangat membantu daerahnya untuk meningkatkan kualitas SDM guru. “Kami sangat terbantu dengan pengajuan formasi ASN PPPK, selain untuk membantu guru dan peningkatan kualitas hidup sehingga bisa melayani siswa secara optimal. ASN PPPK sangat membantu meningkatkan kualitas SDM khususnya tenaga guru di daerah,” kata Meha.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Kota Tomohon, Juliana Dolvin Karwur, mengatakan daerahnya tidak hanya mengoptimalkan kuota, namun juga memastikan formasi yang diajukan dapat memberikan kepastian kepada guru honorer yang lulus memperoleh penempatan. “Kami mengajukan formasi sesuai data dan akan fokus kepada totalitas rekrutmen hingga guru yang lulus passing grade mendapatkan kesempatan,” katanya.

Juliana berharap para guru honorer yang lulus passing grade nantinya berperan besar dalam memajukan kualitas pendidikan di Kota Tomohon. Sebab, Kota Tomohon memiliki visi sebaga kota maju dan berdaya saing. “Kita tidak akan mampu berdaya saing kalau sumber dayanya tidak andal. Untuk mendapatkan sumber daya yang andal maka harus dimulai dengan ketersediaan guru. Mana mungkin sebuah daerah akan maju kalau tenaga pendidiknya tidak cukup,” katanya.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek, Nunuk Suryani, menjelaskan pihaknya meminta pemerintah daerah mengoptimalkan kuota karena jumlah formasi yang dibutuhkan untuk guru ASN PPPK 2023 sebanyak 601.174. Oleh karenanya, Nunuk mengajak pemerintah daerah untuk memaksimalkan jumlah formasi agar semakin banyak guru honorer yang bisa direkrut dalam guru ASN PPPK 2023. “Kami mohon untuk membuka dan menambah formasi, jika ada hal yang mengganjal akan kita selesaikan bersama,” tutupnya.