ojk
Penulis:Yunike Purnama
Kabarsiger.com, BANDARLAMPUNG - Selain merilis kinerja industri Perbankan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung juga mendata kinerja sektor Industri Keuangan Non Bank (IKNB).
Deputi Direktur Pengawasan LJK OJK Provinsi Lampung Aprianus John Risnad memaparkan, pada sektor Fintech Peer-to-Peer Lending jumlah rekening Lender di Provinsi Lampung meningkat 48,86% (yoy) atau 1,32% dari total nasional.
"Jumlah rekening borrower atau rekening peminjam di Provinsi Lampung meningkat 94,16% (yoy) atau 0,99% dari total nasional dengan peningkatan transaksi sebesar 184,07% (yoy). Akumulasi jumlah pinjaman di Provinsi Lampung meningkat sebesar 100,64% atau menjadi sebesar Rp1,87 triliun atau 1,20% jumlah pinjaman nasional. Sementara Outstanding pinjaman di Provinsi Lampung sebesar Rp276 miliar atau 1,45% outstanding nasional," jelas John dalam acara Media Update Industri Jasa Keuangan Provinsi Lampung di Emersia Hotel, Jumat (28/5/2021).
Selanjutnya pada sektor Perusahaan Pembiayaan, penyaluran pembiayaan di Lampung terkontraksi sebesar Rp1.380 milyar atau 15,28% (yoy) dengan komposisi piutang pembiayaan didominasi oleh Pembiayaan Multiguna dan Pembiayaan Investasi dengan proporsi masing-masing sebesar 67,43% dan 27,69%.
"Penyaluran proporsi pembiayaan masih didominasi oleh sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor dengan proporsi sebesar 33,23% atau sebesar Rp3.002 milyar," papar John.
Sementara itu dari sisi jumlah kontrak perusahaan pembiayaan terjadi peningkatan sebesar 50,24% yoy atau bertambah 237.872 unit kontrak jika dibandingkan dengan triwulan I tahun 2020.
Kualitas pembiayaan posisi Triwulan I 2021 sebesar 3,05%, membaik dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya namun sedikit meningkat dibanding Triwulan IV 2020 yang tercatat sebesar 2,76%.
Sementara di industri Asuransi, data terupdate posisi Desember 2020, dari sisi kinerja industri asuransi secara agregat, baik asuransi jiwa maupun umum yang berbasis konvensional atau syariah keseluruhannya masih menunjukkan penurunan jika dibandingkan tahun 2019.
Pendapatan premi dan kontribusi asuransi menurun sebesar 19,39% yoy atau turun Rp367,06 milyar dan pengajuan klaim atau manfaat menurun sebesar 2,88% yoy atau turun Rp29,01 milyar.
Untuk Perusahaan Modal Ventura, per Triwulan I-2021 menunjukkan penyaluran pembiayaan/penyertaan dari seluruh perusahaan modal ventura di Lampung senilai Rp293,29 milyar atau naik 13,98% (YTD) dan NPF sebesar 12,73%.
Sedangkan untuk industri Dana Pensiun data triwulan I-2021 menunjukkan aset industri Dana Pensiun mengalami peningkatan sebesar Rp19,8 Milyar atau naik 7,42% (yoy) menjadi Rp156,44 Milyar.
Selanjutnya, untuk Lembaga Keuangan Mikro, total aset LKM di Provinsi Lampung meningkat sebesar 19,19% (yoy) dengan peningkatan pinjaman/pembiayaan yang diberikan sebesar 9,88% (yoy) dan peningkatan Dana Pihak Ketiga sebesar 41,98% (yoy).
Selanjutnya, pada sektor pasar modal, posisi Triwulan I-2021 menunjukkan bahwa rata-rata nilai transaksi efek di Provinsi Lampung mencapai Rp2.854,52 milyar, tertinggi selama 5 tahun terakhir.
Hal ini disebabkan mulai tingginya kesadaran dan minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal.
Jumlah investor di Provinsi Lampung berdasarkan Single Investor Identification (SID) hingga Triwulan I-2021 tercatat sejumlah 91.468 investor atau bertambah 25.009 investor dibandingkan posisi Desember 2020. Sedangkan persentase porsi jumlah investor di Provinsi Lampung dibandingkan dengan jumlah investor nasional yaitu sebesar 1,92% dimana hingga Maret 2021 jumlah investor secara nasional berdasarkan SID mencapai 4.763.695 investor. (*)