BCA, PT BCA Tbk
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Yunike Purnama
BANDARLAMPUNG - Perkembangan dunia digital di berbagai sektor sudah mulai diadopsi oleh masyarakat Indonesia selama kurang lebih dua tahun terakhir.
Hal tersebut tidak lain karena adanya pandemi yang mengharuskan masyarakat untuk beraktivitas secara jarak jauh dan harus mengandalkan kemampuan internet.
Kondisi itu pun diakui Xendit sebagai salah satu perusahaan payment gateway yang beroperasi di sejumlah platform digital di Indonesia.
Dalam konferensi pers virtual, Selasa (14/12/2021), Xendit menjelaskan bahwa setidaknya ada perubahan pada minat metode pembayaran digital selama tahun 2021.
Tercatat ada tiga metode yang paling banyak digemari oleh masyarakat saat melakukan transaksi digital.
"Ternyata di 2021 dengan adanya pertumbuhan dari angka pelaku bisnis UMKM dan social talent yang signifikan, hal itu berdampak pada channel pembayaran yang mereka (konsumen) pilih," ucap Head of PR & Events Xendit, Astri Abyanti, Selasa (14/12/2021).
Ia juga menerangkan bahwa dari keempatnya terdapat satu metode pembayaran yang merasakan peningkatan cukup pesat.
Metode pembayaran digital terlaris yang paling tinggi mengalami lonjakan minat adalah e-wallet.
Dompet digital dikatakan sebagai skema transaksi yang dapat dengan mudah dilakukan oleh konsumen saat berbelanja.
Xendit pun menyatakan kalau metode pembayaran e-wallet menyentuh persentase 43 persen paling banyak digunakan di seluruh channel yang berkolaborasi dengannya.
Pada posisi kedua ada Virtual Account yang juga ramai dipilih masyarakat saat bertransaksi.
Kendati demikian, persentase yang didapatkan dari penggunaan Virtual Account menurun dari tahun sebelumnya.
Sebab di tahun 2020, Virtual Account menjadi metode pembayaran yang terbanyak dipakai dengan persentase 58 persen.
Sedangkan untuk tahun ini, persentase tersebut merosot ke angka 41 persen, di bawah e-wallet.
Meski terbilang baru, namun adopsi QR Code yang kerap tersedia di merchant-merchant juga membuatnya banyak diminati.
Meningkatkan adopsi QR Code ini juga dikatakan Xendit sebagai langkah yang beriringan.
Pasalnya pemerintah melalui Bank Indonesia memang sedang menggencarkan warga untuk menggunakan metode pembayaran QRIS.
Di posisi terakhir metode pembayaran yang paling banyak digunakan konsumen adalah Kartu Kredit dan Retail Outlet.
Perubahan yang terjadi pada metode pembayaran ini pun tercatat oleh Xendiri mengalami penurunan yang cukup besar.
Persentase penggunaan Kartu Kredit yang awalnya berada di angka 12 persen, kini angka tersebut berada di 6 persen.
Artinya penurunan minat masyarakat bertransaksi menggunakan metode tersebut sudah menurun setengahnya.(*)