Menteri ESDM Belum Sepakat Soal Target EBT Tahun 2025

2024-02-02T19:10:52.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Redaksi

IMG_5757.webp

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif buka suara terkait target bauran energi baru terbarukan (EBT) tahun 2025 direvisi menjadi 17-19%.

Arifin menyebut usulan pembaruan Kebijakan Energi Nasional (KEN) belum sepenuhnya disetujui Kementerian ESDM. Alasan revisi target bauran EBT sebesar 23% pada tahun 2025 ditentukan pada masa sebelum COVID-19. Sehingga, Arifin berpendapat bahwa seharusnya saat ini ada penyesuaian-penyesuaian yang dilakukan.

"Kami belum (setuju) nih. yang merevisi siapa? Ya biarin aja kalau KEN, itu kan prediksinya KEN," katanya saat ditemui di Kementerian ESDM pada Jumat, 2 Februari 2024.

Arifin mengatakan, pangkal permasalahan dari upaya meningkatkan bauran EBT tersebut, memiliki beberapa faktor. Di mana salah satunya adalah soal ketersediaan infrastruktur.

Terkait regulasi yang disiapkan oleh pemerintah untuk mempercepat bauran EBT tersebut, Arifin menyebut bahwa hal itu akan dilakukan melalui RUPTL yang telah ditetapkan.

Sebelumnya, Dewan Energi Nasional (DEN) mengungkapkan merevisi target bauran Energi Baru dan Terbarukan (EBT) pada 2025 menjadi sekitar 17-19%. Angka tersebut mengalami penurunan dibandingkan target sebelumnya yang ditetapkan sebesar 23%.

Kepala Biro Fasilitasi Kebijakan Energi dan Persidangan DEN Yunus Saefulhak mengatakan di dalam pembaharuan Kebijakan Energi Nasional (KEN), pemerintah menargetkan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) sekitar 17-19% pada 2025.

DEN sedang menyusun revisi PP (RPP) No 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN). Revisi ini menyesuaikan perubahan lingkungan strategis, sesuai dengan komitmen transisi energi menuju net zero emission 2060.

Selanjutnya, dalam peta jalan transisi DEN disebutkan bahwa pada 2030 bauran energi primer EBT ditargetkan dapat mencapai 19-21%, lalu pada 2035 sekitar 25-26%. Sedangkan pada 2040 ditargetkan mencapai 38-41%, hingga pada 2060 mendatang sebesar 70-72%.

Adapun realisasi bauran EBT dalam energi primer nasional masih 13,09% di tahun 2023. Ia menargetkan RPP KEN rampung di tahun ini.(*)