Menilik Momen Lampung Begawi 2025, Tak Henti Dorong UMKM Naik Kelas

2025-10-06T05:59:37.000Z

Penulis:Yunike Purnama

384fb686-1164-4ec4-9c8a-aa366b1ccfa2.jpeg

 BANDARLAMPUNG - Suasana meriah menutup perhelatan Lampung Begawi 2025 yang berlangsung selama tiga hari, 3–5 Oktober 2025, di Lampung City Mall. Ajang tahunan hasil kolaborasi antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Pemerintah Provinsi Lampung, dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Lampung ini resmi ditutup dengan semangat optimisme untuk terus mendorong kemajuan UMKM dan ekonomi kreatif daerah.

Selama penyelenggaraan, Lampung Begawi menghadirkan beragam kegiatan yang memadukan edukasi, budaya, dan hiburan. Mulai dari talkshow interaktif mengenai literasi keuangan, kewirausahaan, dan digitalisasi; business matching ekspor dan pembiayaan; pagelaran busana wastra Lampung, hingga festival kuliner dan hiburan musik dari seniman lokal maupun nasional. Sebanyak 70 UMKM unggulan binaan dan mitra Bank Indonesia turut memamerkan produk terbaiknya di bidang kuliner, fesyen, dan krsiya.

Antusiasme masyarakat begitu tinggi. Selama tiga hari pelaksanaan, Lampung Begawi 2025 berhasil menarik lebih dari 18 ribu pengunjung, dengan nilai transaksi tenant kuliner mencapai Rp500,6 juta dan tenant wastra sebesar Rp460 juta.

Tidak hanya itu, kegiatan business matching juga menghasilkan komitmen ekspor antara pelaku UMKM Lampung dan buyer internasional dengan total nilai Letter of Intent mencapai Rp5,5 miliar, serta komitmen pembiayaan sebesar Rp10,46 miliar sebagai bukti nyata dukungan perbankan dalam memperkuat kapasitas dan daya saing UMKM daerah.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Bimo Epyanto, menyampaikan bahwa pencapaian tersebut menunjukkan kuatnya semangat kolaborasi lintas pihak dalam membuka peluang baru bagi UMKM Lampung untuk naik kelas. 

“Lampung Begawi bukan sekadar festival, melainkan wadah edukasi, promosi, dan perluasan jejaring bagi pelaku usaha UMKM Lampung. Melalui digitalisasi dan pendampingan yang berkesinambungan, kami ingin memastikan produk Lampung tidak hanya diminati di dalam negeri, tetapi juga mampu bersaing di pasar global,” ujarnya.

Selain menjadi ajang promosi produk UMKM unggulan, Lampung Begawi juga menjadi ruang bagi generasi muda untuk berekspresi dan berkarya. Kegiatan seperti pelatihan content creator, pertujukan boneka Radin Inten II, dan pagelaran busana wastra Lampung menjadi bukti bahwa kreativitas anak muda dapat berjalan seiring dengan upaya pelestarian budaya dan ekonomi kreatif.

Dalam penutup sambutannya, Gubernur Lampung menyampaikan bahwa berakhirnya Lampung Begawi 2025 bukan berarti semangatnya turut usai. “Momen ini jangan berhenti di sini. Semangat kolaborasi yang terbangun selama Lampung Begawi harus terus kita jaga dan lanjutkan untuk memperkuat UMKM Lampung agar makin tangguh, berdaya saing, dan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi yang kuat, berkelanjutan dan inklusif,” ujar Gubernur Lampung.

Dengan mengusung tema “Sinergi, Digitalisasi, dan Inklusivitas untuk Ekonomi yang Tangguh dan Berkelanjutan”, Lampung Begawi 2025 telah membuktikan bahwa semangat kolaborasi lintas pihak mampu menghadirkan hasil nyata dalam mendorong UMKM naik kelas untuk ekonomi yang lebih tangguh dan berkelanjutan.(*)