Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
PALESTINA - Jihad Islam adalah kelompok militan Palestina yang merupakan sekutu Hamas dan ikut serta dalam serangan terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober 2023 dari Gaza. Mereka baru saja membantah tuduhan Israel yang menyebut mereka bertanggung jawab atas serangan terhadap sebuah rumah sakit di Gaza yang menewaskan ratusan orang.
Israel dan Palestina saling menyalahkan terkait pengeboman Rumah Sakit Al Ahli Arab di Kota Gaza pada malam tanggal 17 Oktober 2023. Israel mengatakan Jihad Islam yang bertanggung jawab, dengan mengklaim peluncuran roket yang gagal oleh kelompok tersebut mengenai rumah sakit.
Namun, Jihad Islam membantah klaim ini dengan mengatakan mereka tidak melakukan aktivitas apa pun di sekitar Kota Gaza pada saat itu.
Dibentuk pada akhir 1970-an oleh Fathi Shiqaqi dan Abdel-Aziz Odeh, Jihad Islam mendapatkan dukungan dari kalangan warga Palestina yang merasa kecewa terhadap Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang dipimpin oleh Yasser Arafat. Shiqaqi tewas dibunuh pada tahun 1995 di Malta, yang diduga oleh agen Israel.
Kelompok ini bersumpah untuk menghancurkan Israel dan menggantikannya dengan negara Islam yang mencakup wilayah Mandat Inggris Palestina sebelum tahun 1948, termasuk Tepi Barat dan Gaza, yang direbut oleh Israel dalam perang Timur Tengah tahun 1967.
Penerima dana Iran dan pengetahuan yang diperkirakan oleh Israel mencapai puluhan juta dolar per tahun, Jihad Islam memiliki markas asing di Beirut dan Damaskus. Serta telah meluas di Tepi Barat yang diduduki Israel, meskipun dalam skala yang lebih terbatas dibandingkan dengan di Gaza.
Jihad Islam memiliki jaringan bersenjata terbesar kedua di Gaza setelah kelompok militan pemerintahan Gaza, Hamas. Data terkini mengenai kekuatan Jihad Islam sulit ditemukan, dengan perkiraan tahun 2021 berkisar antara sekitar 1.000 hingga beberapa ribu orang bersenjata, menurut CIA's World Factbook.
Dilansir dari Reuters, pada Kamis, 19 Oktober 2023, kelompok ini juga memiliki persenjataan yang signifikan berupa roket, mortir, dan peluru anti-tank. Jihad Islam tidak mengungkapkan informasi semacam itu.
Berdasarkan fakta, berbeda dengan Hamas, Jihad Islam tidak pernah ikut dalam pemilihan parlemen Palestina dan tidak tampak memiliki ambisi untuk membentuk pemerintahan di Gaza atau Tepi Barat.
Jihad Islam telah ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Israel, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa.(*)