#Tips financial
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Yunike Purnama
BANDARLAMPUNG - Ada satu tren keuangan pribadi yang cukup populer pada tahun 2021, yaitu financial mindfulness. Tren ini disebut-sebut sebagai solusi untuk mereka yang suka belanja impulsif atau panik. Nah, apakah kamu salah satunya? Kita bahas yuk.
Financial mindfulness atau kesadaran penuh dalam bertindak dan berpikir mengenai keuangan sangat penting dalam menjalani kehidupan. Sayangnya, banyak orang yang justru tidak sadar saat membelanjakan uangnya. Beberapa malah baru sadar telah melewati batas belanja setelah uangnya habis.
Perilaku inilah yang coba dihilangkan dalam financial mindfullness. Konsep ini menitikberatkan pada kesadaran pikiran saat melakukan pembelian atau transaksi. Misalnya:
- Apakah barang yang dibeli memang dibutuhkan atau hanya keinginan sementara?
- Apakah barang yang dibeli akan mendatangkan banyak manfaat atau hanya kepuasan jangka pendek?
- Apakah barang yang akan dibeli bisa ditunda?
- dan lain-lain.
Orang yang menerapkan pola pikir tersebut, biasanya akan lebih bisa memetakan pengeluaran dengan lebih seksama. Ia juga lebih mudah menahan diri dan mampu tegas menolak segala godaan yang dapat membuatnya berperilaku boros.
Nah, ada beberapa cara mudah agar kamu bisa menerapkan financial mindfulness:
Dengan mencatat semua pengeluaran, kamu jadi tahu ke mana saja uangmu pergi. Kesadaran kamu pada pengeluaran juga terjaga karena selalu mempertimbangkan setiap transaksi yang akan dilakukan. Membuat catatan pengeluaran zaman sekarang sudah serba mudah. Ada banyak aplikasi catatan keuangan yang dapat kamu unduh di Play Store atau App Store.
Seperti kata Warren Buffet, jangan menabung uang dari sisa pengeluaran. Begitu gaji tiba, segera sisihkan untuk menabung atau investasi. Hal ini akan membuatmu "tidak punya uang nganggur" untuk dibelanjakan hal-hal konsumtif. Uang yang “tersisa” juga dapat membantumu berpikir setiap kali ingin melakukan pengeluaran.
Ketidaksadaran seseorang pada kondisi keuangan biasanya terjadi karena semua uang terpusat di satu rekening. Kamu jadi tidak tahu secara pasti berapa sisa uang yang bisa dibelanjakan untuk hal-hal konsumtif atau keinginan.
Maka dari itu, segera pisahkan rekening kamu, mana untuk kebutuhan, mana untuk tabungan, dan mana yang bisa kamu gunakan untuk keperluan lainnya. Dengan begitu, kamu jadi lebih mudah mempertimbangkan setiap pengeluaran.
Itulah tadi tiga hal mudah untuk menjadi pribadi yang financial mindfulness. Sekali lagi, kesadaran pada perencanaan keuangan semakin penting saat ini. Dengan kian massifnya literasi keuangan di media sosial turut membuat financial mindfulness jadi tren di berbagai kalangan, termasuk generasi muda.(*)