EBT
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
JAKARTA – PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mengumumkan nilai final dividen untuk tahun buku 2022 sebesar Rp23,78 per saham.
Nilai tersebut mengacu pada kurs tengah penutupan Bank Indonesia pada 14 Juni 2023 yaitu Rp14.868. Dengan dividen sebesar US$0,0016, maka hasil konversi ke rupiah menjadi Rp23,78 per lembar.
“Dividen per saham sebesar US$0,0016 yang akan dibagikan kepada pemegang saham yang berdomisili di Indonesia baik berkebangsaan Indonesia atau berkebangsaan asing adalah sebesar Rp23,7888,” tulis direksi Medco Energi dalam keterbukaan informasi pada Kamis,15 Juni 2023.
Sebagaimana diketahui, rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) perseroan pada 31 Mei 2023 menetapkan dividen senilai US$40 juta atau US$0,0016 per saham. Total, Medco Energi menebar dividen sebesar US$65 juta dari laba bersih tahun lalu sebesar US$ 531 juta.
Total dividen itu terdiri dari dividen interim US$ 25 juta dan dividen final US$ 40 juta. Adapun jadwal pembagian dividen Medco yakni cum dividen di pasar reguler dan negosiasi 12 Juni 2023 serta ex dividen di pasar reguler dan negosiasi 13 Juni. Sedangkan tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen tunai di 14 Juni pukul 16.00 WIB dan tanggal pembayaran dividen pada 30 Juni.
Direktur Utama Medco Energi Hilmi Panigoro menjelaskan, pembagian dividen ini sejalan dengan kinerja operasional dan keuangan perseroan yang positif di sepanjang tahun 2022.
"Dengan persetujuan RUPST hari ini, kami memenuhi kepercayaan pemegang saham kepada direksi dan manajemen. Karena itu, pemegang saham menyetujui total pembagian dividen sebesar US$65 juta untuk tahun buku 2022," jelas Hilmi dalam keterangan resmi dikutip Jumat 2 Juni 2023.
Sebagai informasi, Medco Energi mencatatkan laba bersih senilai US$531 juta atau setara Rp7,94 triliun (dengan asumsi kurs Rp 14,968.65) sepanjang 2022. Laba ini naik lebih dari sepuluh kali lipat secara tahunan atau dari posisi US$47,01 pada 2021.
Pada kuartal I-2023, MEDC membukukan pertumbuhan topline yang positif dengan pendapatan sebesar US$558 juta atau naik 14% yoy. Catatan ini terutama didorong oleh bisnis pembangkit listrik yang meroket hingga 255% yoy menjadi US$111 juta.
Sementara itu, penjualan migas turun 1,6% yoy menjadi US$393 juta akibat penurunan ASP minyak mentah menjadi US$77,1 per barel atau terkoreksi 22,3% yoy. Kondisi ini justru terjadi ketika terjadi kenaikan produksi migas sekitar 29,9% yoy menjadi 165 MBOPD.
Dari sisi bottomline, perseroan membukukan laba operasional sebesar US$178 juta, turun 10,9% yoy akibat penurunan margin migas sekira 220 bps) dan kenaikan opex mencapai 29,9% yoy menjadi US$54 juta.
Margin operasional perseroan juga turun menjadi 32% yoy.
Terakhir, MEDC membukukan EBITDA sebesar US$325 juta atau naik tipis sekitar 3,8% yoy dan laba bersih yang menurun 11,3% yoy menjadi US$80 juta.(*)