Marak Penipuan, Perbankan Didesak Audit Sistem Teknologi Informasi

2023-10-27T20:22:10.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Redaksi

 Industri perbankan didesak untuk melakukan audit menyeluruh terhadap sistem teknologi informasi (IT), menyusul maraknya penipuan atau fraud yang merugikan nasabah serta entitas bank itu sendiri.
Industri perbankan didesak untuk melakukan audit menyeluruh terhadap sistem teknologi informasi (IT), menyusul maraknya penipuan atau fraud yang merugikan nasabah serta entitas bank itu sendiri.

JAKARTA - Industri perbankan didesak untuk melakukan audit menyeluruh terhadap sistem teknologi informasi (IT), menyusul maraknya penipuan atau fraud yang merugikan nasabah serta entitas bank itu sendiri.

Koordinator Indonesia Financial Watch (IFW) Abraham Runga Mali mengatakan, setidaknya terdapat dua dampak negatif yang akan diterima oleh industri perbankan jika maraknya kejahatan atau fraud tidak segera ditanggulangi.

Selain kerugian materil, fraud perbankan dapat merusak reputasi perusahaan perbankan yang menjadi sasaran kejahatan. Hal ini membuat nasabah kehilangan kepercayaan sehingga berdampak negatif pada bisnis mereka.

Lebih jauh, kata Abraham, fraud di industri perbankan bisa memberikan efek ketidakpercayaan pada sistem keuangan. Jika kondisi seperti ini dibiarkan, dia khawatir dapat menggoyang tatanan perekonomian secara lebih luas.

“Orang-orang mungkin menjadi skeptis terhadap keamanan perbankan dan lebih enggan menggunakan layanan perbankan secara online,” ujarnya kepada media Kamis 26 Oktober 2023.

Untuk mengurangi risiko fraud perbankan, Abraham menegaskan pentingnya untuk mengadopsi praktik sistem keamanan perbankan yang kuat serta secara terus-menerus meningkatkan teknologi keamanan sistem perbankan.

“Keamanan siber hingga sosialisasi keamanan sistem perbankan bagi nasabah juga merupakan langkah-langkah penting untuk mengurangi risiko fraud,” tambah dia.

Chief Enterprise Business Officer PT Link Net Tbk Agung Satya Wiguna menerangkan, penetration test dapat menjadi solusi untuk mereduksi kejahatan pada sistem perbankan dengan meninjau kelemahan atau celah yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku fraud.

“Dalam konteks sistem IT perbankan, penetration test yang merupakan salah satu layanan kami ini sangat diperlukan untuk memastikan sistem dan data keuangan dilindungi dengan baik dari ancaman keamanan,” paparnya.

Manfaat Penetration Test  

Agung menyebut bahwa penetration test memberikan sejumlah manfaat signifikan pada industri perbankan dengan meningkatkan keamanan sistem dan data keuangan, seperti meningkatkan kepercayaan pelanggan.

“Dengan mengonfirmasi bahwa sistem perbankan telah diuji secara menyeluruh dan aman dari serangan, pelanggan akan merasa lebih nyaman dalam menggunakan layanan perbankan dan berbagi informasi keuangan mereka,” ujar Agung.

Selain itu, penetration test membantu dalam mengidentifikasi celah keamanan yang dapat digunakan oleh pihak yang tidak berwenang untuk mencuri identitas nasabah. Dengan mengamankan data identitas, bank dapat membantu mencegah pencurian identitas dan penipuan keuangan.

Sejatinya menjalankan penetration test secara berkala juga dapat memenuhi tuntutan pasar. Pada era di mana layanan perbankan digital semakin dominan, memiliki reputasi yang baik dalam keamanan dan privasi dapat menjadi keunggulan kompetitif bagi bank.

“Sebagai industri yang bergerak di atas kepercayaan masyarakat, penetration test pada industri perbankan menjadi sangat mendesak. Bukan hanya untuk menjaga kepercayaan publik, tapi juga kerugian lain dari aksi fraud,” pungkasnya.(*)