Manggis Asal Tanggamus Siap Masuki Pasar Ekspor Tiongkok-kabarsiger

2020-07-11T07:43:30.000Z

Penulis:Chairil Anwar

Manggis Saburai asal Tanggamus
Manggis Saburai asal Tanggamus

Kabarsiger.com, Bandar Lampung - Provinsi Lampung merupakan salah satu sentra produksi tanaman holtikultura dan perkebunan Indonesia. Setelah berbagai ragam komoditas unggulannya berhasil masuki pasar ekspor, seperti pisang, nanas, cabai merah dan bawang merah, kini giliran manggis.

Tiongkok menjadi sasaran pasar sejalan dengan peluang yang terbuka lebar di negara ini. Dari catatan  Kementerian Pertanian melalui data pada sistem perkarantinaan, IQFAST tercatat di tahun 2019 ekspor manggis mencapai 32 ribu ton atau senilai Rp650 miliar dengan dominasi tujuan Tiongkok disamping 29 negara lainnya.

"Manggis dengan rasa yang khas dan diyakini banyak manfaat. Trennya terus meningkat," kata Kepala Karantina Pertanian Lampung Muhammad Jumadd melalui keterangan tertulisnya kepada Kabarsiger.com.

Menurut Jumadh, saat ini Manggis Saburai asal Lampung baru memiliki dua pasar ekspor, yakni Singapura dan Malaysia dalam skala kecil. Sebelumnya belum bisa menembus pasar besar Tiongkok secara langsung karena belum tersedinya moda transportasi atau kapal langsung, jumlah produksi yang belum mencukupi, serta kebuh yang belum teregristasi.

Melihat peluang dan potensi yang ada, pemerintah pusat dalam hal ini Direktorat Jendral Hortikultura Kementerian Pertanian, pemerintah daerah, instansi terkait serta pelaku usaha terus lakukan koordinasi dan pengembangan. Hasilnya kini sentra manggispun terwujud.

Kabupaten Tanggamus menjadi sentra manggis dengan luasan lahan manggis mencapai 79.854 hektar dan produksi hingga 35.811 ton.

Selain sentra, fasilitas pendukung kelancaran ekspor komoditas pertanian Lampung ke Tiongkok kini telah tersedia juga. Tiga kali dalam sepekan kapal langsung (direct call) ke Tiongkok. Sehingga tidak ada hambatan untuk peningkatan kinerja ekspor pertanian asal Lampung. Hal ini ditegaskan oleh General Manajer Pelabuhan Indonesia, Drajat Sulistyo beberapa waktu lalu.

Dukungan terhadap peningkatan kinerja ekspor produk pertanian juga datang dari Ketua Komisi IV Bidang  Pertanian, Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Kelautan DPR RI, Sudin yang terus mendorong terbukanya akses langsung ke negara-negara tujuan ekpor. Selain meningkatkan daya saing juga akan berdampak terhadap aktifitas ekonomi di sektor lain.

Secara terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil mengapresiasi sinergistas pembangunan pertanian di Lampung.

Selaku fasilitator pertanian di perdagangan internasional pihaknya akan menyiapkan bimbingan teknis pemenuhan persyaratan sanitari dan fitosanitari bagi pelaku usaha, layanan pemeriksaan karantina di gudang pemilik atau inline inspection juga digitalisasi layanan guna percepatan.

"Fasilitas dan pasar sudah terbuka, kita kawal terus agar pada masa panen tahun ini Manggis Saburai tidak hanya Cina tapi juga pasar baru lainnya," tutup Jamil. (VA)