Penulis:Eva Pardiana
Editor:Eva Pardiana
TANJUNG BINTANG – Adu tangkas menyadap karet diadakan PTPN I Regional 7 di Kebun Kedaton, Kamis (15/8/2024). Meski dibalut dengan suasana ceria dalam rangka HUT Ke-79 Kemerdekaan Indonesia, lomba diikhtiarkan untuk mengingatkan kembali prosedur operasional standar (SOP) dan tata nilai budaya planters. Sebab, salah satu aspek krusial dalam budi daya karet adalah tata laksana sadap.
Pernyataan itu disampaikan Region Head PTPN I Regional 7 Tuhu Bangun saat membuka lomba sadap karet yang diikuti 55 peserta dari 11 Unit Kerja dari Lampung, Sumsel, dan Bengkulu. Tuhu mengatakan, tata laksana sadap yang baik akan menyelamatkan investasi yang besar, waktu tunggu yang lama, dan potensi yang ada pada setiap pohon.
“Saya dukung lomba sadap ini untuk saling bertukar pengalaman teknis. Selain itu, kita terus galakkan tapping school (pelatihan sadap) secara berkala. Sebab, karet ini investasi besar dan lama. Dan kunci pengamanan investasi itu ada di tata laksana sadap. Sesuai SOP, pemakaian kulit harus efisien, tidak boleh luka kayu, waktu sadap yang tepat, dan kriteria lain. Di lain sisi, produksi dan produktivitas karet tergantung dari kinerja para penyadap,” kata Tuhu Bangun.
Pada perlombaan ini, seluruh Unit Kebun mengirimkan utusannya. Lomba semakin meriah karena tidak hanya memperlombakan para penyadap, tetapi juga kategori mandor sadap, asisten, bahkan kategori manajer.
Di sela waktu sadap dengan waktu pungut lateks yang dipatok selama tiga jam dimanfaatkan manajemen PTPN I Regional 7 untuk menggelar rapat evaluasi di lapangan. Dipimpin Tuhu Bangun, hadir SEVP Business Support Bambang Agustian, SEVP Operation Wiyoso, para Kepala Bagian, dan seluruh Manajer Kebun.
Pada pengarahannya, Tuhu Bangun mengingatkan kepada seluruh lapisan manajemen untuk memaksimalkan penggalian produksi selaras dengan analisis potensi yang ada. Selain itu, ia juga mengingatkan untuk melakukan efieinsi biaya berdasarkan skala priorita yang mengacu kepada peningkatan kinerja.
“Tantangan kita adalah masa depan. Biarkan masa lalu berlalu. Rusa itu larinya lebih cepat dan kuat, tetapi selalu tertangkap harimau. Penyebabnya, karena rusa dihantui rasa takut lalu banyak menengok ke belakang. Kita, jangan. Di lini lapangan, eksekusi, eksekusi, eksekusi. Tentu dengan standar GCG yang tepat,” kata dia.
Di lorong deretan pohon pohon karet di Afdeling III, Desa Rejomulyo, PTPN I Regional 7 Kebun Kedaton sebanyak 55 peserta beradu ketangkasan menyadap karet. Kemeriahan di tengah kebun karet sudah tampak dari pukul 6 pagi. Sepanjang jalur lokasi lomba tampak meriah dengan bendera dan umbul umbul di kanan-kiri jalan.
Lomba sadap menjadi rangkaian kegiatan memperingati HUT Ke 79 RI di lingkungan PTPN I Regional 7. Selain kemeriahan, perekat harmoni keluarga perusahaan, dan seremonial saling mengingatkan, berbagai lomba juga dimaksudkan untuk memancing kreativitas dan inovasi untuk menaikkan kinerja.
Pada Lomba Sadap ini mempersyaratkan semua peserta mematuhi prosedur operasional standar (SOP) yang berlaku di Regional 7. Pada kesempatan itu Tuhu Bangun mengajak seluruh planter untuk terus semangat isi kemerdekaan sehingga generasi selanjutnya masih merasakan warisan baik yang ditinggalkan.
"Jangan pernah mundur dan menyerah dalam menghadapi era global," kata dia.
Sementara SEVP Operation Regional 7 Wiyoso mewanti-wanti kepada seluruh peserta untuk memberi makna dalam lomba ini. Yakni, agar semua prosedur sadap terpenuhi sesuai SOP.
"PTPN I Regional 7 saat ini sangat tergantung pada hasil produksi karet, jadi harus benar benar mematuhi SOP yang ada. Syukur, hingga periode Juli 2024, sudah ada laba di komoditas karet. Bagi unit yang belum meraih, terus berjuang masih ada waktu hingga akhir tahun," tegas Wiyoso.
Keluar pemenang lomba katagori penyadap panel DTS juara I Sagiman dari Unit Kedaton, juara 2 topik dari Bergen, dan juara 3 diraih Sutrisno dari Padang Pelawi. Untuk Penyadap panel UTS juara 1 Sukendro dari Kebun Tulungbuyut, posisi 2 Sugiantoro dari Waylima, dan juara 3 M. Rona dari Ketahuan.
Untuk katagori mandor panel DTS juara 1, Miswati dari Tulungbuyut, juara 2 Supriyadi dari Padang Pelawi, dan Juara 3 Salim dari Ketahun. Sedangkan katagori Mandor Panel UTS diraih oleh Sugi Wahyudi dari Tebenan, juara 2 Hermanto dari Kedaton, dan juara 3 Riswanto dari Ketahun.
Sementara pemenang katagori Asisten juara 1 diraih oleh Ade Irwansyah, juara 2 diraih oleh Sukarno dari Ketahun dan juara 3, Otto dari Wayberulu. Untuk tingkat Manajer juara 1 diraih unit Wayberulu, juara 2 Unit Tebenan, dan juara 3 unit Kedaton. (*)