Penulis:Yunike Purnama
Kabarsiger.com, Bandar Lampung - Dalam rangka Hari Indonesia Menabung (HIM) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung menggelar webinar dengan tema Digital Banking untuk Kita Semua pada Senin (24/8/2020).
Webinar menghadirkan pembicara Muhammad Kadafi Anggota DPR RI Komisi X, Bambang Hermanto Kepala OJK Provinsi Lampung, Septiana Puji Hastuti Area Transaction & Funding Manager PT Bank Mandiri, Kaukabus Syarqiyah Financial Planner dan Fatih Andika Youtuber.
Dibuka Gubernur Lampung Arinal Djunaidi diwakili Sekda Provinsi Lampung Fahrizal Darminto mengatakan
secara nasional Hari Indonesia Menabung telah ditetapkan melalui Keputusan Presiden (Keppres) No. 26 Tahun 2019 yang diperingati setiap tanggal 20 Agustus.
"Khusus Provinsi Lampung telah dicanangkan pada tanggal 29 Oktober 2019 lalu, dengan diterbitkan Surat Edaran Gubernur Lampung yang menetapkan hari Rabu Minggu Pertama Setiap bulannya sebagai Hari Indonesia Menabung Provinsi Lampung," ujar Fahrizal.
Tentunya hal ini harus didukung dan harus bersama sukseskan, melalui program kerja dan kegiatan yang dilakukan, baik oleh Pemerintah daerah, Lembaga Jasa Keuangan, Sekolah-sekolah, Universitas atau Perguruan Tinggi dan semua pihak sehingga tujuan dari Hari Indonesia Menabung dapat tercapai.
Kepala OJK Provinsi Lampung Bambang Hermanto mengatakan Hari Indonesia Menabung merupakan salah satu upaya OJK untuk meningkatkan angka inklusi keuangan melalui aksi menabung yang dilakukan oleh seluruh lapisan Masyarakat, baik di pusat maupun di daerah, kota maupun di desa dan untuk semua level usia.
"Dalam acara webinar kali ini, kita berbicara mengenai Digital Banking yang tentunya sudah kita lakukan selama ini dalam bertransaksi dengan bank. Namun belum semua orang mengerti apa itu Digital Banking sehingga perlu untuk disosialisasikan kepada semua lapisan masyarakat," kata Bambang.
Sesuai hasil survey tahun 2019, tingkat literasi keuangan atau pemahaman mengenai keuangan Provinsi Lampung ada di angka 31% masih di bawah angka nasional 38%, meskipun naik dari hasil survey tahun 2016 yang sebesar 26,91% secara nasional 29,7%.
Namun hal ini harus terus ditingkatkan, sedangkan tingkat Inklusi Keuangan atau penggunaan produk dan jasa keuangan Provinsi Lampung, ada di angka 61,9% dibanding nasional 76,2%, menurun dibandingkan hasil survei tahun 2016 yang sebesar 69,82% dibanding angka nasional 67,82%.
"Dengan melihat angka tersebut, tentunya banyak hal yang harus kita lakukan untuk meningkatkan tingkat literasi dan inklusi keuangan di Provinsi Lampung khususnya. Untuk itulah, dukungan dan partisipasi dari semua pihak sangat diperlukan," ujar Bambang.
Kemudian data transaksi yang dilakukan melalui e-banking setiap tahun mengalami pertumbuhan yang cukup besar pada beberapa bank. Berdasarkan data 13 bank besar di Indonesia, frekuensi transaksi melalui e-banking pada tahun 2012 sebanyak 3,79 miliar transaksi dan dengan nilai nominal Rp4.441 triliun, bertambah menjadi sebanyak 4,73 miliar transaksi dengan nilai nilai nominal Rp5.495 triliun pada tahun 2013, pada tahun 2014 meningkat menjadi 5,69 miliar transaksi dengan nilai nominal Rp6.447 triliun.
Pertumbuhan tersebut berpotensi meningkat sejalan dengan kecenderungan layanan bank mengarah pada digital banking. Hal ini dikarenakan antara lain layanan e-banking memiliki fitur yang menarik dan nyaman digunakan serta memberi kemudahan bagi nasabah untuk melakukan transaksi keuangan seperti transfer antar-bank, pembayaran kartu kredit, pembayaran listrik, pembayaran telepon, pembayaran tagihan ponsel, pembayaran asuransi, pembayaran internet, pembayaran tiket penerbangan dan virtual account.
Selain itu semakin marak bisnis daring atau online shop serta pertumbuhan jenis dan jumlah smartphone yang semakin meningkat telah memberikan andil dalam pertumbuhan transaksi melalui e-banking.
E-banking memberikan banyak manfaat baik bagi nasabah dan bank. Bagi nasabah, e-banking memberikan kemudahan bertransaksi dalam hal waktu, tempat, dan biaya. Nasabah tidak perlu mendatangi kantor bank untuk memperoleh informasi atau melakukan transaksi perbankan.
Bahkan untuk beberapa produk e-banking nasabah dapat bertransaksi selama 24 jam dengan menggunakan laptop atau ponsel. Bagi bank, e-banking meningkatkan pendapatan berbasis komisi (fee based income) dan mengurangi biaya operasional apabila dibandingkan dengan pelayanan transaksi melalui kantor cabang.
Dalam rangkaian kegiatan dalam rangka Hari Indonesia Menabung dan Bulan Inklusi Keuangan bulan Oktober 2020, OJK Provinsi Lampung mengadakan kegiatan sebagai berikut, Content Creative Campaigne Competition Simpanan Pelajar yang merupakan lomba pembuatan konten kreatif untuk mengkampanyekan Simpanan Pelajar (Simpel). Konten yang dimaksud dapat berupa narasi, foto, video dan lainnya. Lomba ini untuk kategori Pelajar SLTP dan SLTA, yang dilaksanakan tanggal 7-18 Agustus 2020.
Selanjutnya lomba karya tulis tingkat mahasiswa. Kegiatan ini mengambil tema upaya yang dilakukan untuk meningkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan di Provinsi Lampung, untuk kategori mahasiswa, bertujuan untuk menggali ide dan gagasan terkait program peningkatan literasi dan inklusi keuangan. Kegiatan dilaksanakan pada bulan September - Oktober 2020.
Setelah Hari Indonesia Menabung, pada bulan Oktober 2020 akan diperingati pula Bulan Inklusi Keuangan.
"Di bulan tersebut kita adakan kegiatan dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap produk dan layanan jasa keuangan serta mendorong akselerasi penambahan jumlah rekening maupun penggunaan produk dan/atau layanan jasa keuangan. Hal ini kita lakukan, salah satunya untuk mendukung pencapaian target pemerintah pusat dalam meningkatkan inklusi keuangan di tahun 2024 sebesar 90%," tutupnya. (KE)