Lima Tips Gunakan Pay Later Tanpa Bikin Utang Menumpuk

2021-10-11T17:31:51.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Yunike Purnama

Ilustrasi Pay Later
Ilustrasi Pay Later

BANDARLAMPUNG - Penggunaan layanan bayar tunda atau yang dikenal dengan istilah pay later di platform e-commerce semakin digemari masyarakat. Namun, jika konsumen tidak mengelolanya dengan baik maka akan menimbulkan masalah baru, yakni penumpukan utang.

Perlu diketahui, pay later merupakan salah satu bentuk utang. Artinya, seseorang dapat membeli produk dengan menunda pembayarannya namun wajib dilunasi di kemudian hari sesuai jatuh tempo yang ditentukan.

Pay later memang memiliki kelebihan seperti transaksi cepat, tidak repot bayar barang sekarang alias praktis, dan bisa langsung mendapatkan barang di muka. Dengan kelebihannya tersebut, tak ayal banyak masyarakat mudah tergoda untuk menggunakan layanan utang ini.

Namun, yang harus dicermati pay later juga memiliki kekurangan. Adapun diantaranya, akan memicu kebiasaan impulsive buying atau tindakan membeli secara spontan tanpa dipikir terlebih dahulu. Kemudian dari pay later ini para konsumen akan mendapati biaya tambahan admin, di mana hal tersebut menambah beban pengeluaran. Berikutnya adalah konsumen kesulitan membayar utang di akhir periode.

Oleh karena itu, untuk menghindari penumpukan utang akibat penggunaan pay later di e-commerce, simak tips berikut ini:

1. Batasi nilai pinjaman sesuai dengan kemampuan membayar utang

2. Paham betul terkait kontrak perjanjian

3. Segera lunasi cicilan atau pinjaman pay later tepat waktu untuk menghindari denda

4. Perhatikan tingkat suku bunga atau biaya layanan pay later

5. Wajib ketahui denda keterlambatan pengambilan pinjaman.

Dengan tips di atas, para konsumen tetap bisa berbelanja menggunakan pay later, namun setidaknya utang tidak semakin menggunung. (*)