teknologi
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Yunike Purnama
BANDARLAMPUNG - Pandemi Covid-19 membuktikan bahwa layanan perbankan dan keuangan tidak memerlukan interaksi tatap muka. Pada 2021, orang Indonesia mulai aktif mengevaluasi kembali pilihan di sektor keuangan dan menggunakan lebih banyak layanan digital.
Hal itu terungkap dalam laporan Year in Search 2021: Look back to move your marketing forward yang dikeluarkan Google Indonesia. Laporan ini menggambarkan perilaku masyarakat Indonesia berdasarkan data Google Trends.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa orang Indonesia mulai mencari cara untuk mempelajari dan menggunakan alat keuangan digital. Terlihat dari pertumbuhan minat penelusuran untuk tabungan online sebesar 59%.
Aplikasi keuangan pun makin populer, dengan minat penelusuran untuk aplikasi investasi meningkat 70% dan m-banking meningkat 23%.
"Indonesia makin menjadi cashless society seiring meningkatnya penelusuran terkait pembayaran digital. Minat penelusuran untuk QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), yakni kode QR yang memfasilitasi transaksi online di Indonesia tumbuh hingga 108%. Ada juga peningkatan minat penelusuran untuk dompet digital sebesar 74% dan e-wallet sebesar 60%," ujar laporan tersebut yang dikutip Selasa, 1 Maret 2022.
Ketika pandemi terus menciptakan ketidakpastian finansial, orang Indonesia mencari cara alternatif untuk membiayai pembelian yang mereka lakukan. Terlihat dari penelusuran untuk pinjol (pinjaman online) tumbuh hingga 154%.
"Selain itu, orang Indonesia juga terdorong untuk mendapatkan lebih banyak penghasilan. Hal ini terlihat dari pertumbuhan minat penelusuran untuk saham pemula sebesar 173% dan belajar investasi sebesar 83%. Minat penelusuran untuk trading ikut bertumbuh sebesar 35%," tulis laporan tersebut.(*)