Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
BANDARLAMPUNG - Memiliki teman yang toxic tentunya hal yang tidak Anda inginkan. Harapan Anda untuk mendapatkan dukungan dari teman tidak akan pernah terwujud. Alih-alih, Anda akan merasa kelelahan dan dipenuhi perasaan negatif jika berteman dengan seseorang yang toxic.
Teman yang toxic memberikan pengaruh negatif pada kehidupan Anda. Ibarat racun, ia akan menghalangi Anda untuk berkembang. Selain itu, berhubungan dengan mereka juga membuat Anda merasa rendah diri, khawatir, takut, cemas, hingga trauma.
Karena berdampak buruk terhadap mental Anda, hubungan dengan teman yang toxic harus segera Anda akhir setelah Anda mulai menyadari tanda-tandanya.
Berikut ini TrenAsia merangkum langkah-langkah yang bisa Anda lakukan jika teman Anda toxic:
1. Ambil Ruang untuk Diri Sendiri
Mengambil ruang sendiri memungkinkan Anda untuk dapat memilah-milah perasaan Anda dan memutuskan langkah selanjutnya yang sebaiknya Anda ambil.
Jika memang Anda merasa jauh lebih baik ketika tidak bersamanya, hal tersebut sudah cukup kuat untuk menjadi alasan Anda mengakhiri pertemanan.
2. Tetapkan Batasan
Jika Anda merasa sulit untuk mengakhiri pertemanan, ada cara lain yang bisa Anda coba yaitu dengan menetapkan batasan yang jelas.
Jelaskan bahwa Anda tidak mentolerir perilaku negatif tertentu seperti berteriak, bergosip, berbohong, atau mengabaikan rencana tanpa penjelasan dan alasan yang jelas.
Jelaskan juga bagaimana perilaku mereka ini mempengaruhi Anda seperti "Saya tidak suka direndahkan, jika kamu terus menerus membuat lelucon, konsekuensinya adalah kita tidak bisa jalan-jalan"
3. Komunikasikan
Membuka diskusi untuk mengkomunikasikan apa yang Anda rasakan dan apa harapan Anda mengenai pertemanan kalian dapat menjadi cara terbaik untuk menghadapi teman yang toxic.
Jika Anda merasa tidak aman menyampaikannya secara langsung, Anda dapat mengatakannya melalui telepon. Namun jika memungkinkan, usahakan untuk tidak mengirimnya melalui pesan teks.
4. Pikirkan Baik-Baik Sebelum Menghubungi Mereka Kembali
Jika pada akhirnya Anda memutuskan untuk mengakhiri pertemanan, usahakan sebisa mungkin untuk tidak mengubungi mereka lagi atau menanggapi upaya mereka untuk menghubungi Anda.
Pada momen-momen tertentu, Anda momen-momen indah yang telah kalian rajut bersama mungkin akan muncul dan Anda mungkin mulai merindukannya.
Namun, jika Anda yakin bahwa teman Anda belum juga mengubah kebiasaan buruknya, jangan mencoba menghubungi mereka kembali.
Ingat kembali apa alasan yang membuat Anda mengakhiri pertemanan, bagaimana sengsaranya perasaan Anda dahulu. Hal ini akan membantu Anda untuk berfikir logis sebelum mengambil keputusan untuk kembali berteman dengan mereka.
5. Terbuka pada Orang Lain
Terjebak dengan pertemanan yang toxic mungkin membaut Anda merasa malu, bingung, atau tidak percaya lagi kepada orang lain. Namun, ketika Anda memutuskan untuk menjauhkan diri dari orang lain, Anda mungkin akan kesulitan untuk menjalin pertemanan lagi.
Ingat bahwa tak semua pertemanan itu toxic. Dengan terbuka pada orang lain Anda mungkin akan mendapatkan dukungan dan persahabatan positif.(*)