Penulis:Yunike Purnama
Editor:Yunike Purnama
JAKARTA - Laba bersih PT Pertamina (Persero) di 2021 mencapai USD 2,05 miliar atau setara Rp 29,3 triliun. Angka itu hampir berlipat dua dibandingkan 2020 yang sebesar USD 1,05 miliar atau setara Rp 15 triliun.
"Alhamdulillah di RUPS tadi pagi kita membukukan peningkatan net profit yang hampir dua kali lipat dari tahun lalu. Kita mencatat Rp 29 triliun, keuntungan bersih kita tahun lalu Rp 15 triliun, ini Rp 29,3 triliun," kata Direktur Pertamina Nicke Widyawati dikutip dalam forum pimred, Rabu, 8 Juni 2022.
Pertamina juga mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 39 persen dari USD 41,47 miliar dolar pada 2020 menjadi USD 57,51 miliar di 2021. Sementara EBITDA (pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) Pertamina juga tumbuh 19 persen dari USD 7,95 miliar pada 2020 menjadi USD 9,45 miliar.
"Inilah hasil kerja keras kita di tengah-tengah kondisi yang sangat sulit di tahun 2021," kata Nicke.
Nicke menyampaikan bahwa kenaikan laba bersih hampir dua kali lipat yang diraup Pertamina tersebut, dilakukan melalui penghematan biaya-biaya pada tahun 2021 yang membantu peningkatan kinerja finansial perusahaan.
Beberapa penghematan yang dilakukan yaitu melalui program cost saving yang jumlahnya mencapai USD 1,3 miliar, program cost optimization yang berhasil menghemat USD 2,2 miliar, program cost avoidance hingga USD 350 juta, dan adanya program revenue enhancement yang mencapai 0,5 miliar.
Nicke menegaskan bahwa pada tahun 2021 di mana pandemi COVID-19 masih berlangsung, khususnya pada saat gelombang mutasi virus alfa menyerang pertengahan tahun 2021, Pertamina mengalami penurunan permintaan BBM yang sangat signifikan akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Dia menerangkan bahwa cara Pertamina bisa bertahan selama pandemi COVID-19 melanda adalah dengan melakukan efisiensi. "Bagaimana kita melakukan efisiensi besar-besaran tahun 2021. Karena kita sampaikan untuk bisa survive dalam kondisi ini hanya satu, efisien," katanya.(*)