Bank Indonesia
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
JAKARTA - Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menyampaikan fungsi intermediasi perbankan saat ini berjalan sangat baik. Hal ini masih sesuai dengan target di tahun 2023 dengan pertumbuhan kredit sebesar 10%-12%. Meskipun kredit perbankan pada Maret 2023 tumbuh 9,93% secara tahunan (yoy).
Ruang penyaluran kredit ke depannya masih cukup besar dengan optimisme investasi dan konsumsi di Indonesia masih cukup terjaga sangat baik," ujarnya dalam konferensi pers RDK Bulanan April 2023, Jumat (5/5/2023).
Sementara itu, risiko kredit industri perbankan melanjutkan penurunan dengan rasio kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) net sebesar 0,72% pada Maret 2023. Risiko pasar juga menurun tercermin dari Posisi Devisa Neto (PDN) tercatat sebesar 1,44%, jauh di bawah threshold 20%.
"Di sisi profitabilitas, secara umum peningkatan laba bank kuartal I 2023 ini masih sejalan dengan proyeksi Rencana Bisnis Bank 2023 yang terutama didorong oleh pertumbuhan kredit dan fee based income serta perbaikan kinerja surat berharga," ujarnya.
Likuiditas industri perbankan pada Maret 2023 dalam level yang memadai dengan rasio-rasio likuditas yang terjaga. Rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK (AL/DPK) masing-masing sebesar 128,87% dan 28,91%. Nilai tersebut jauh di atas ambang batas ketentuan masing-masing sebesar 50% dan 10%.
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Maret 2023 tercatat melandai dengan tumbuh 7% yoy menjadi Rp8.005,6 triliun, utamanya didorong penurunan pada giro. permodalan perbankan masih di level yang solid dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) industri Perbankan 24,69%.
"OJK akan terus mendukung perbankan melalui langkah kebijakan yang diperlukan sehingga perbankan terus bertumbuh berkelanjutan namun tetap prudent dalam aspek manajemen risikonya," pungkas Dian. (*)