Komitmen terhadap Perkembangan Seni Indonesia, UOB Kembali Gelar Painting of The Year

2021-04-29T21:44:19.000Z

Penulis:Eva Pardiana

20210429_210101.jpg
Strategic Communcatios and Brand Head PT Bank UOB Indonesia Maya Rizano dalam peluncuran kompetisi POY 2021 secara virtual, Kamis (29/4/2021). (KabarSiger.com)

Kabarsiger.com, Jakarta – UOB kembali mengundang para seniman Indonesia untuk menembus batas imajinasi dan talenta mereka melalui ajang 2021 UOB Painting of the Year (POY). Kompetisi tersebut merupakan perhelatan ke-40 tahun untuk UOB Group, dan ke-11 tahun bagi UOB Indonesia.

Strategic Communcatios and Brand Head PT Bank UOB Indonesia Maya Rizano mengatakan POY dilakukan secara berkesinambungan setiap tahunnya di beberapa negara. Selain di Indonesia, even serupa diselenggarakan pula di Singapura, Thailand, dan Malaysia.

"POY merupakan wujud kepedulian dan dukungan UOB Group dalam berkontribusi pada perkembangan dunia seni, terutama seni lukis. Secara khusus UOB POY dibentuk untuk menjadi wadah dalam menemukan generasi seninaman yang bertalenta di Asia Tenggara atau Championing Southeast Asian Art,” ujar Maya dalam peluncuran kompetisi POY 2021 secara virtual, Kamis (29/4/2021).

2021 UOB POY dibuka bagi semua seniman Indonesia, baik yang seniman professional maupun seniman pendatang baru. Kompetisi 2021 UOB POY ini membuka peluang sebesar-besarnya bagi para seniman baru maupun yang profesioal, dan tidak ada batas usia.

Menurut Maya, selama ini banyak sekali seniman Indonesia yang memiliki karya yang luar biasa, seperti para seniman di Bali, Kalimantan, Sulawesi dan Kawasan Indonesia Timur. 

“Jadi, melalui kompetisi ini kita ingin menggaet sebanyak mungkin seniman dan para talenta, terutama dari kalangan muda dari seluruh Indonesia untuk berekspresi mengembangkan bakat mereka,” katanya.

Maya menjelaskan semua karya harus diserahkan secara elektronik melalui UOBBandArt.com. Di sana telah dicantukan syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi oleh setiap peserta.” 

Ia menambahkan, kriteria umum kompetisi antara lain tema, aliran dan media bebas; bentuk lukisan bisa dua atau tiga dimensi, dan reliefnya maksimal ketebalan 5cm; ukuran maksimal 180 cm x 180 cm, termasuk bingkai; karya, video, instalsi dan patung tidak termasuk dalam kategori penjurian; kriteria penilaian meliputi pesan yang terkandung pada lukisan, kreatifitas dan teknik melukis; dan batas akhir pengiriman karya lukis yaitu pada 31 Juli 2021.

Kategori Pemenang dan Hadiah

Maya memaparkan kategori pemenang POY 2021 akan dibagi dua, yaitu kategori pelukis profesional dan seniman pendatang baru.

Pada kategori pelukis profesional, hadiah uang tunai total Rp250 juta untuk pemenang Gold Rp100 juta, pemenang Silver Rp80 juta dan pemenang Bronze Rp50 juta. Sedangkan untuk kategori seniman pendatang baru, pemenang Most Promissing Artist of the Year mendapat hadiah sebesar Rp30 juta; pemenang Gold Rp25 juta, pemenang Silver 15 juta dan pemenang Bronze Rp10 juta.

“Sedangkan untuk pemenang UOB Southeast Asian Painting of the Year akan menerima 10 ribu dolar AS. Hadiah regional ini diberikan kepada peserta dengan karya yang paling luar biasa dari empat pemenang penghargaan UOB POY di negara Asean yaitu Singapura, Indonesia, Malaysia dan Thailand,” jelas Maya Rizano lagi.

UOB POY 2021 berlangsung sejak Februari hingga November 2021. Pada 6 Februari telah dilangsungkan kegiatan pembukaan bwrtajuk "Melukis Asa – Road to 2021 UOB Painting of the Year”. Kegiatan  ini ditandai dengan Pameran dan Tur Virtual karya finalis dan pemenang UOB POY 2020.

Kemudian, pada 27 Maret dilakukan acara bincang-bincang sore bertema “Mengoleksi Karya Seni: Investasi Hocki dari Filantropi”.

Pada 29 April 2021 dilakukan peluncuran kompetisi melalui acara jumpa pers. Pada 29 April hingga 31 Juli 2021 merupakan periode kompetisi.

Pada 1 Mei 2021, ada program Celebrating Women Emporwement. Program ini akan diisi dengan webinar bertajuk "Women in Economy & Creative World". Kemudian,  pada 27 Mei diselenggarakan webinar bertajuk "Art and Creative Economy".

Selanjutnya, selama Agustus-September 2021, dewan juri akan melakukan tiga tahap penilaian yaitu tahap I: pemilihan foto lukisan, tahap II: pemilihan video lukisan, dan tahap III: pemilihan lukisan karyaseni asli dan sesi wawancara. 

UOB Indonesia mengundang berbagai pakar seni untuk menjadi juri. Mereka adalah Dr Agung Hujatnikajennong, Kurator Independen dan Dosen Institut Teknologi Bandung; Nathasha Sidharta, Direktur, IndoArtNow, situs web arsip yang mempromosikan dan mendukung perkembangan dunia seni rupa di Indonesia; dan Mella Jaarsma, Founder Cemeti Art House dan Seniman.

Selanjutnya, pada 6-7 Oktober 2021 akan diadakan pengumuman dan penganugerahan hadiah kepada pemenang 2021 UOB Painting of the Year Indonesia.

Kemudian, pada November 2021 akan diadakan pengumuman dan penganugerahaan pemenang 2021 UOB POY Southteast Asia. Hal ini akan diselenggarakan di Singapura. Pada waktu itu akan dilakukan seleksi residensi Fokuoka Asian Art Museum.

Pada November-Desember 2021 akan diadakan pameran karya para finalis dan pemenang kompetisi UOB POY 2021 secara virtual.

Terpisah, Hendra Gunawan, Presiden Direktur, UOB Indonesia mengatakan sebagai bagian dari Grup UOB, UOB Indonesia berfokus pada kepentingan komunitas sekitar melalui program yang menghubungkan masyarakat, memperkuat ikatan, dan memperkaya kehidupan khususnya di bidang seni, anak, dan pendidikan.

“Pandemi telah menunjukkan ketahanan seniman Indonesia untuk terus mengekspresikan diri secara kreatif dan percaya diri melalui penggunaan platform online di tengah pembatasan sosial yang berlangsung. Sebagai bagian dari kegiatan sosialisasi seni dan komunitas kami tahun ini, kami telah mengundang seniman alumni UOB POY dan berbagai praktisi seni dalam serangkaian webinar untuk berbagi pengalaman mereka di forum publik. Melalui upaya tersebut, kami berharap dapat berkontribusi untuk kemajuan komunitas," ujar Gunawan.

“Melalui kompetisi 2021 UOB POY setiap tahunnya, kami terus menciptakan wadah yang bermakna dan berkelanjutan bagi seniman Indonesia untuk menampilkan bakat artistik mereka dan menghubungkan mereka ke lebih banyak peluang di panggung regional dan internasional,”  tambah Gunawan. (VA)