OJK Lampung
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
BANDARLAMPUNG - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung bersama stakeholder Bank Indonesia, DJPB dan Bank Lampung menggelar Media Update Triwulan II 2024 bertempat di Golden Tulip pada Senin, 9 September 2024.
Kepala OJK Provinsi Lampung Otto Fitriandy mengatakan, tujuan OJK menggelar media update kali ini dengan menggandeng stakeholder agar dapat lebih menambah informasi para jurnalis terkait perkembangan Lembaga Jasa Keuangan di Provinsi Lampung.
Otto memulai pemaparan dengan aset perbankan pada posisi triwulan 2-2024 tercatat mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan triwulan 2-2023 yaitu meningkat sebesar 8,72% dari sebesar Rp121,41 triliun menjadi sebesar Rp131,99 triliun.
"Sementara itu, jika dibandingkan dengan triwulan 1-2024 total aset perbankan di Provinsi Lampung juga tercatat meningkat sebesar 3,70% dari sebesar Rp127,29 triliun menjadi sebesar Rp131,99 Triliun,"papar Otto dalam paparannya.
Kemudian untuk penghimpunan DPK pada posisi triwulan 2-2024 tercatat mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan triwulan 2-2023 yaitu meningkat sebesar 6,82% dari sebesar Rp62,08 triliun menjadi sebesar Rp66,31 triliun. Begitupun, jika dibandingkan dengan triwulan 1-2024 penghimpunan DPK Provinsi Lampung tercatat juga meningkat sebesar 3,72% dari sebesar Rp63,93 triliun menjadi Rp66,31 triliun.
Selanjutnya untuk perkembangan kredit perbankan di Provinsi Lampung pada Tw 2-2024 tumbuh sebesar Rp3,77 T atau 4,84% dari sebesar Rp77,86 T menjadi Rp81,63 T lebih tinggi dari periode sebelumnya yang hanya tumbuh 2,95% (yoy).
"Peningkatan penyaluran kredit terbesar berasal dari kinerja penyaluran kredit Bank Umum Konvensional sebesar Rp3,01 T atau 4,99% dan BPR sebesar Rp0,46 T atau 3,79%,"paparnya.
Otto melanjutkan, penyaluran kredit pada Provinsi Lampung pada 3 sektor terbesar yaitu sektor perdagangan besar dan eceran (sama seperti nasional) dengan share 22,46% nominal Rp18,33 Triliun, sektor konsumtif kepemilikan peralatan rumah tanggal/multiguna share 19,42% nominal Rp15,86 Triliun dan sektor pertanian, perburuan dan kehutanan dengan share 13,58% nominal Rp11,09 Triliun.
"Penyaluran kredit kepada UMKM diprovinsi Lampung pada TW 2 2024 tercatat sebesar Rp32,77 Triliun atau meningkat sebesar Rp4,30 Triliun atau 15,12% dibandingan periode yang sama tahun lalu disertai dengan masih terjaganya rasio kredit bermasalah dibawah 5% (4,08%),"ujarnya.
Penyaluran kredit terkonsentrasi pada Kota Bandar Lampung dengan share sebesar 56,63% dengan nominal sebesar Rp46,23 Triliun atau meningkat dari periode TW 1 2024 sebesar 56,28% dengan penyaluran oleh Bank Umum tercatat sebesar Rp46,21 Triliun dan Bank Perekonomian Rakyat sebesar Rp3,61 Triliun.
Pada TW 2 2024 terdapat 3 daerah yang mengalami pertumbuhan terbesar adalah pada Kota Bandar Lampung sebesar Rp1,74 Triliun (3,90%) dan Kota Metro sebesar Rp0,44 Triliun (5,13%) dan Kabupaten Lampung Tengah sebesar Rp0,18 Triliun (3,12%). Sedangkan daerah yang mengalami penurunan pada TW 2 2024 ini adalah Kabupaten Tulang Bawang Barat sebesar 3,146%. (*)