Kemitraan Nobu Bank dan SRCIS Hadirkan Program KRUPUK, Solusi Modal Bagi Toko Kelontong

2024-11-16T18:56:10.000Z

Penulis:Redaksi

Editor:Redaksi

Deputi I Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Ferry Irawan (kedua kiri), Direktur PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS) Romulus Sutanto (kedua kanan), dan Chief Operating Officer Nobu Bank Steve Marciano Joe (tengah) pada acara Kolaborasi Nobu Bank & SRC dalam Peluncuran Kerjasama Produk Kredit Untuk Pengusaha Kuat (KRUPUK), Jumat (15/11).
Deputi I Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Ferry Irawan (kedua kiri), Direktur PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS) Romulus Sutanto (kedua kanan), dan Chief Operating Officer Nobu Bank Steve Marciano Joe (tengah) pada acara Kolaborasi Nobu Bank & SRC dalam Peluncuran Kerjasama Produk Kredit Untuk Pengusaha Kuat (KRUPUK), Jumat (15/11).

JAKARTA – PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS) berkolaborasi dengan PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU Bank) untuk meningkatkan dan mendukung pertumbuhan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia melalui program Kredit Untuk Pengusaha Kuat (KRUPUK) yang diinisiasi oleh NOBU Bank. Program ini adalah kelanjutan dari kolaborasi SRCIS dan NOBU Bank yang telah terjalin sejak tahun 2022. Kolaborasi tersebut berangkat dari kesamaan visi kedua pihak dalam pemberdayaan UMKM, utamanya dalam hal literasi keuangan digital inklusif. 

Dalam dua tahun terakhir, kerja sama SRCIS dan NOBU Bank berawal dari penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) NOBU Bank melalui ekosistem digital AYO by SRC senilai lebih dari Rp68 miliar kepada sekitar 1.100 toko kelontong binaan SRCIS (Toko SRC) dan toko grosir Mitra SRC di seluruh Indonesia. Kini, kehadiran Program KRUPUK diharapkan dapat memberi manfaat yang lebih besar dengan berbagai kemudahan yang diberikan, khususnya dalam pengajuan permodalan usaha bagi para pelaku UMKM.

Deputi I Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Ferry Irawan (ketiga kanan), Direktur PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS) Romulus Sutanto (kedua kanan), dan Chief Operating Officer Nobu Bank Steve Marciano Joe (ketiga kiri) pada acara Kolaborasi Nobu Bank & SRC dalam Peluncuran Kerjasama Produk Kredit Untuk Pengusaha Kuat (KRUPUK), Jumat, 15 November 2024.

Deputi I Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Ferry Irawan, yang hadir dalam acara peluncuran program KRUPUK di Jakarta, Jumat 15 November 2024, memaparkan bahwa UMKM merupakan salah satu penopang ekonomi nasional. Hingga 2024, jumlah pelaku UMKM mencapai 99% dari total unit usaha di Indonesia. Dari jumlah tersebut, UMKM mampu berkontribusi hingga 60,51% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional serta dapat menyerap hampir 97% dari total tenaga kerja di Indonesia. “Kami selalu mengapresiasi kehadiran program yang ditujukan untuk mendorong pertumbuhan UMKM. Harapannya, kolaborasi antara SRCIS dengan NOBU Bank ini dapat terus melebarkan kesempatan dan memperkuat daya saing UMKM di Indonesia agar mampu tumbuh dan berkembang lebih pesat,” kata Ferry. 

Peran penting UMKM dalam perekonomian Indonesia juga berarti sektor ini berperan vital dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional, khususnya di tengah tantangan ekonomi global. “Kolaborasi ini harus menjadi contoh bagi semua pihak. Hadirnya program KRUPUK menunjukan upaya dorongan graduasi UMKM agar terjadi pemerataan kesempatan permodalan diluar penyaluran KUR dengan menghadirkan kualitas produk yang sama kompetitif.” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS), Romulus Sutanto mengatakan, program KRUPUK memberikan dukungan yang penting dalam upaya pihaknya mendorong UMKM toko kelontong di Indonesia naik kelas. Program KRUPUK yang menyediakan sumber pendanaan diharapkan dapat membantu meningkatkan daya saing Toko-toko SRC. Sebab, pendanaan tersebut dapat mendukung para pemilik Toko SRC dalam mengembangkan usahanya, mulai dari peningkatan kapasitas usaha, pengembangan produk, hingga perbaikan infrastruktur yang dimiliki. 

Romulus menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk inovasi dan komitmen SRCIS dalam meningkatkan pembinaan dan pendampingan bagi UMKM toko kelontong yang telah dijalankan selama 16 tahun melalui program Sampoerna Retail Community (SRC). Sebagai bagian dari komitmen mengembangkan UMKM, SRCIS terbuka atas kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk untuk memperluas akses permodalan bagi toko kelontong.

“Kerja sama kami dalam program KRUPUK bersama NOBU Bank ini merupakan wujud dari komitmen kami dalam mendorong pertumbuhan UMKM toko kelontong dan mewujudkan UMKM berdaya saing dari sisi perluasan akses permodalan. Untuk itu kami berharap toko-toko kelontong anggota SRC dapat memanfaatkan kemudahan akses permodalan ini dalam membangun pondasi bisnis yang kuat maupun mengembangkan usahanya,” kata Romulus

Ia juga berharap program ini dapat menjangkau seluruh jaringan SRC yang kini telah beranggotakan lebih dari 250.000 toko kelontong yang aktif berkolaborasi dengan 6.300 toko grosir Mitra SRC di seluruh Indonesia. Romulus menegaskan dengan perkembangan industri retail yang ada saat ini, toko kelontong diharapkan dapat beradaptasi cepat dengan perubahan dan berinovasi agar dapat terus berkembang. Kemudahan akses terhadap permodalan memiliki peran penting untuk mengakselerasi perkembangan. 

“Kami selalu mendukung toko kelontong untuk maju menjadi lebih baik melalui inovasi-inovasi yang kami hadirkan. Semangat inovasi ini juga yang ingin kami tanamkan pada toko-toko kelontong anggota SRC. Toko SRC harus memiliki nilai tambah dan dapat beradaptasi terhadap perubahan,” ujar Romulus.

Chief Operating Officer Nobu Bank, Steve Marciano Joe, mengatakan bahwa dengan adanya program KRUPUK, para pelaku UMKM khususnya toko kelontong SRC, dapat mengakses pembiayaan yang lebih mudah dan sesuai dengan kebutuhan. Tidak hanya untuk memperkuat modal usaha dan meningkatkan daya saing, tapi program ini juga dapat memperluas jangkauan bisnis sehingga membuka peluang untuk tumbuh lebih berkelanjutan.

“KRUPUK adalah langkah inovatif untuk mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia, yang hadir sebagai alternatif solusi dalam memberikan dukungan finansial. Kami harap, kerja sama ini bisa memperkuat ekosistem SRC dan UMKM di Indonesia sehingga nantinya bisa lebih berdaya untuk berkontribusi pada perekonomian nasional,” kata Steve. 

Produk KRUPUK ini sama halnya dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang peranannya ditujukan untuk memberikan sumber permodalan kepada pelaku usaha kecil.  Program ini menjadi alternatif bagi pelaku UMKM khususnya Toko SRC yang belum berhasil mendapatkan KUR. “Kami optimis dapat memberikan layanan perbankan yang optimal kepada seluruh anggota SRC yang membutuhkan,” ujar Steve.

Dalam acara ini juga hadir Muzammil selaku pemilik Toko SRC Jamil, salah satu dari 10 pemilik Toko SRC pertama yang menerima permodalan melalui program KRUPUK dari NOBU Bank. Menurut Muzammil, permodalan sangat penting bagi pelaku UMKM, termasuk toko kelontong. Ia merasakan langsung manfaat dari program KRUPUK. Tidak hanya memberikan akses sumber pendanaan yang diperlukan untuk mengembangkan usaha, ia menilai program KRUPUK juga memiliki proses pengajuan yang sangat mudah. Terlebih, pengajuannya dapat dilakukan secara digital melalui AYO by SRC. 

“Saya juga mendapat pendampingan selama proses pengajuannya sehingga semuanya jadi lebih mudah, termasuk dalam memenuhi persyaratan yang diperlukan. Dengan bantuan modal dari program KRUPUK, saya bisa mengembangkan toko dan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan,” kata Muzammil.

Tentang SRC

Ekosistem SRC merupakan toko kelontong yang tergabung dalam program pembinaan kemitraan PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS), dan bertujuan untuk meningkatkan daya saing para pemilik Toko Kelontong melalui pendampingan usaha yang berkelanjutan. Toko SRC didukung sepenuhnya untuk berproses menjadi lebih baik, modern, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi khususnya digitalisasi. SRCIS berkomitmen untuk membawa seluruh ekosistem SRC naik kelas sebagai UMKM berkelanjutan yang berdampak bagi Indonesia. 

Program SRC sudah dimulai sejak tahun 2008. Saat ini SRC memiliki jaringan yang mencapai lebih dari 250.000 Toko SRC di seluruh Indonesia yang tergabung dalam 8.200 Paguyuban dan bermitra dengan lebih dari 6.300 toko grosir yang tergabung bersama Mitra SRC. 

Untuk informasi lebih lanjut, dapat mengunjungi: www.src.id/ 

Untuk data report Dampak SRC Untuk Indonesia, dapat mengunjungi: https://bit.ly/dampaksrcindonesia2023