Kemenperin Paparkan Potensi Industri Kriya Terhadap Ekonomi Nasional

2023-09-15T18:24:23.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Redaksi

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) optimis perekonomian nasional mampu tumbuh tinggi salah satunya melalui industri kerajinan atau kriya.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) optimis perekonomian nasional mampu tumbuh tinggi salah satunya melalui industri kerajinan atau kriya.

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) optimis perekonomian nasional mampu tumbuh tinggi salah satunya melalui industri kerajinan atau kriya. Hal itu mengacu atas potensi perkembangan industri kerajinan dalam negeri dinilai cukup besar, baik dari segi produksi dan pasar lantaran Indonesia memiliki banyak daerah penghasil produk kriya.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA) Kemenperin Reni Yanita mengatakan, sepanjang tahun 2022, nilai ekspor produk kerajinan nasional mencapai US$949 juta, mengalami kenaikan dibandingkan ekspor tahun 2021 yang sebesar US$916 juta. Pangsa pasar kerajinan Indonesia mencapai sekitar 2,5% dari pasar dunia.

“Peluang bisnis komoditas kriya sangat besar di Indonesia. Apalagi, mengingat Indonesia menyimpan kekayaan alam yang melimpah, yang dapat diolah menjadi produk kerajinan yang unik dan penuh nilai budaya,” ucap Reni sapaan akrabnya di Jakarta dikutip dari siaran pers Kamis 14 September 2023. 

Reni menjelaskan bahwa bisnis industri kriya saat ini telah terbukti mampu bertahan melewatu gejolak pandemic covid-19. Kekuatan itu tak bisa dilepaskan kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang kreatif ketimbang mengandalkan modal yang besar. 

“Semakin banyak generasi muda yang berkarya menghasilkan produk kriya yang berkelas dari sisi desain, inovasi, dan kearifan lokal, serta berpotensi tembus ke pasar ekspor dan mendongkrak perekonomian nasional,” ungkap Reni.

Ia menuturkan, seiring pulihnya kondisi perekonomian pascapandemi serta mulai meningkatnya arus wisatawan lokal dan mancanegara. “kami harap para pelaku kerajinan di berbagai daerah, khususnya yang mengandalkan pariwisata, dapat kembali mengembangkan usahanya”, tambahnya.

Festival Industri Kriya di JCC

Dalam rangka mendukung perkembangan industri kriya tersebut, Ditjen IKMA rutin menjalankan program pegembangan sentra IKM, penumbuhan wirausaha baru industri, bimbingan teknis, kompetisi Indonesia Fashion and Craft Awards, inkubasi bisnis, serta fasilitasi restrukturisasi mesin dan peralatan. 

“Kami juga memfasilitasi IKM untuk mengikuti pameran berskala nasional dan internasional, serta membuka akses kemitraan yang bersifat business to business,” katanya. 

Pada 13-17 September 2023, Ditjen IKMA memfasilitasi sepuluh IKM kerajinan dan fesyen berpartisipasi dalam Pameran Kriyanusa 2023, di Jakarta Convention Center.  Sepuluh IKM ini pernah mendapatkan pendampingan dan pembinaan, baik dari Ditjen IKMA maupun Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas).

Adapun sepuluh jenama IKM tersebut antara lain, Milinge Bags asal Surakarta, Griya 99 Permata yang memproduksi perhiasan dan pernah menjadi peserta program Aku Siap Ekspor, dan Menday Craft yang merupakan IKM OVOP dengan produk kerajinan anyaman. Ada pula Mitra Wastra Nusantara dan Wastraloka dengan produk kerajinan kombinasi wastra yang juga turut serta dalam pameran tersebut. 

IKM lainnya adalah Kirana Cipta Lestari, Ayumu Gendout’s binaan Bali Creative Industry Center (BCIC), Kanantra dengan produk lampu kayu recycle, Mahagony Citra Selaras dengan produk dekorasi rumah, dan Orange Kriya dengan produk wastra. 

Selain itu, juga menghadirkan demonstrasi tenun Gedogan khas Bira Kabupaten Bulukamba, Sulawesi Selatan. Para pengunjung dapat pula menyaksikan rangkaian fashion show, mencoba berkreasi berkreasi dengan limbah plastik dan kain bekas, serta melukis di atas keramik.(*)