Karet Regional 7 Borong Sembilan Penghargaan PTPN Award 2024

2024-08-31T20:38:25.000Z

Penulis:Eva Pardiana

Editor:Eva Pardiana

Karet Regional 7 Borong Sembilan Penghargaan PTPN Award 2024
Karet Regional 7 Borong Sembilan Penghargaan PTPN Award 2024

BOGOR – PTPN I Regional 7 meraih sembilan penghargaan pada PTPN Award 2024, yaitu penganugrahan kinerja terbaik Semester I  Tahun 2024, yang berlangsung di Komplek Agro Wisata Gunungmas, Bogor, Kamis (29/8/2024). Agenda dalam rangakaian Acara Rapat Kerja Tahunan PTPN III Holding ini merupakan ajang bergengsi Unit Kerja di semua Anak Perusahaan PTPN Group di seluruh Indonesia.

Sembilan penghargaan yang diperoleh unit kerja yang berada di Lampung, Sumatera Selatan, dan Bengkulu ini berasal dari tiga kategori. Yakni, kategori Kebun Karet Terbaik yang menempatkan Kebun Way Berulu di Pesawaran, Lampung sebagai kampiun. Unit Kerja PTPN I Regional 7 lain yang berjaya di kategori ini adalah Kebun Tulung Buyut (Lampung, peringkat tiga), Kebun Kedaton (Lampung, peringkat 5), Kebun Musi Landas (Sumsel, peringkat 6), dan Kebun Senabing (Sumsel, peringkat 8).

Pada kategori Pabrik Terbaik, PTPN I Regional 7 juga berjaya dengan menempatkan Pabrik Karet Kedaton (Lampung) sebagai juara. Sedangkan Pabrik Karet Tulung Buyut (Lampung) meraih peringkat ketiga. Dan pada kategori Kebun dengan Produktivitas Tertinggi, PTPN I Regional 7 menempatkan dua unit kerja di papan atas. Yakni, Kebun Way Lima (Lampung) sebagai runner up dan Kebun Way Berulu di peringkat ketiga.

Prosesi penyerahan penghargaan yang memanfaatkan momen Pembukaan Rapat Kerja PTPN III Holding dihadiri Asdep Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian BUMN Faturohman, Karo Hubungan Masyarakat dan Fasilitasi Dukungan Strategis Kementerian BUMN Rachman Ferry Isfianto. Dari PTPN III Holding hadir Komisaris Utama Zulkifli Zaini dan jajaran Dewan Komisaris, Direktur Utama M. Abdul Ghani beserta jajaran Direksi, Komisaris dan Direksi PTPN I Supoorting Co, Komisaris dan Direksi PTPN IV Palm Co, dan Komisaris dan Direksi PT Sinergi Gula Nusantara (SGN, Sugar Co). Hadir juga Pengurus Pusat Federasi Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara, Pengurus IKBI PTPN Holding, dan undangan lain.

Pada sambutan pembuka, Dirut PTPN III Holding Muhammad Abdul Ghani menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh jajaran, terutama unit kerja yang mencatatkan prestasi sehingga mendapat penghargaan. Ia menyebut, pada tanggal 03 Agustus lalu dia bersama para Direktur BUMN berdiskusi bersama Komisi VI DPR RI dan Menteri BUMN Erick Thohir yang menyampaikan beberapa catatan evaluasi.

“Pada kesempatan itu Pak Menteri memberi apresiasi terhadap langkah transformasi bisnis yang kita lakukan di BUMN Perkebunan. Beliau meminta kita untuk terus melakukan langkah-langkah lanjutan dengan berbagai restrukturisasi dan recovery. Untuk itu, saya menyampaikan terima kasih kepada Bapak Ibu, terutama di front liner yang bekerja keras untuk menjawab tantangan ini,” kata dia.

Tentang ajang pernghargaan di lingkungan PTPN Group, Ghani menyatakan sangat mendukung untuk memacu dan memotivasi setiap jajaran untuk berpestasi. Ia berharap penghargaan yang didapat dijadikan sebagai parameter kinerja minimal bagi setiap elemen. Sedangkan bagi yang belum mendapat award, pencapaian para juara hendaknya menjadi pemcu berprestasi.

“Ajang ini penting sebagai parameter kinerja. Yang saat ini juara, harus mempertahankan capaian kinerjanya. Jadi, kalaupun tahun depan tidak juara, bukan berarti turun angkanya, tetapi karena unit lain yang sebelumnya belum juara bergerak lebih cepat untuk mengejar,” kata dia.

Menanggapi pencapaian ini, Region Head PTPN I Regional 7 Tuhu Bangun didampingi SEVP Operation Wiyoso dan SEVP Bussines Support Bambang Agustian menyampaikan rasa syukur atas prestasi yang diraih. Ia menyebut penghargaan ini merupakan bukti nyata bahwa PTPN I Regional 7 terus berupaya untuk menjadi yang terbaik di industri perkebunan karet. Ke depan, kata dia, pihaknya akan terus berinovasi dan meningkatkan kinerja untuk memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perusahaan dan negara.

“Saya dan seluruh jajaran PTPN I Regional 7 merasa terhormat atas apa yang kami terima hari ini. Yakni, berupa penghargaan atau award dan juga reward dengan sembilan poin pada tiga kategori di komoditas karet. Tentu, ini kami raih dengan kerja keras optimis dan selalu disiplin terhadap tugas. Kami berharap penghargaan dan hadiah ini bisa terus ditingkatkan untuk tetap bisa memberikan manfaat memotivasi kami,” kata dia.

Untuk semua jajaran di PTPN I Regional 7, aktivis Federasi Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara (FSP-BUN) tingkat nasional ini mengingatkan agar tidak puas dengan hasil saat ini. Ia juga meminta semua Unit Kerja yang berhasil meningkatkan kinerja dan mendapat penghargaan untuk menularkan ilmu dan pengalamannya kepada Unit Kerja yang lain.

“Saya berharap ini sebagai motivasi kepada seluruh karyawan tanpa terkecuali, khususnya kepada kebun yang menerima penghargaan kinerja terbaik. Tetaplah semangat, tetap semangat dan selalu berdoa ikhtiar dalam potensi yang ada. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah subhanahu wa taala,” kata dia.

Pada bagian lain, Asdep perkebunan dan kehutanan Kementerian BUMN Faturahman menyampaikan apresiasi atas pencapaian PTPN Group dalam menggulirkan program transformasi bisnisnya. Salah satu yang membanggakan, kata dia, adalah proses restrukturisasi dan konsolidasi entitas sehingga PTPN Group ini menjadi perusahaan perkebunan terbesar di Indonesia.

“Transformasi bisnis yang dilakukan PTPN III Holding berjalan sukses. Saya surprise dengan pencapaian ini, meskipun dengan dinamika yang tidak ringan. Dengan aset kebun satu juta hektare, PTPN menjadi perusahaan perkebunan terbesar di Indonesia, bahkan dunia. Ini menjadi awal yang sangat strategis untuk mendukung setiap program pemerintah,” kata dia.

Dengan kondisi seperti ini, ia meminta dan mengajak semua jajaran PTPN Group dan seluruh anak usahanya untuk memanfaatkan potensi dan momentum yang sangat baik ini. Caranya, kata dia, dengan meningkatkan kinerja sehingga mencapai yang terbaik dan melaksanakan semua proses operasional bisnis yang mengacu kepada good corporate governance (GCG). (*)