PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
JAKARTA - Dalam menyambut libur Natal dan Tahun Baru 2022-2023 (Nataru) PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyiapkan alat produksi yakni pada 10 lintasan di 12 cabang dengan rincian dermaga siap operasi sebanyak 55 unit dan kapal siap operasi sebanyak 61 unit kapal termasuk kapal Jembatan Nusantara.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan, perseroan telah mempersiapkan strategi matang sehingga posko angkutan penyeberangan pada Nataru tahun ini.
"Sejak jauh hari telah disiapkan untuk menyambut momen Nataru, sehingga pelayanan posko angkutan penyeberangan pada tahun ini dan Tahun baru dapat terlaksana terhitung mulai tanggal 17 Desember 2022 sampai dengan 4 Januari 2023," kata Shelvy dalam rilis resmi dikutip dari TrenAsia.com pada Jumat, 18 November 2022.
Ia menambahkan perseroan telah merancang strategi agar perjalanan di libur Nataru ini berjalan lancar.
Pertama, kapasitas angkut dan alat produksi dipastikan memadai jumlahnya. Total jumlah lintasan yang dipantau secara nasional selama posko Nataru 2022-2023 sebanyak 10 lintasan di 12 cabang.
"Kesepuluh lintasan terpantau nasional di antaranya Merak-Bakauheni, Ketapang-Gilimanuk, Padangbai-Lembar, Kayangan-Pototano, Hunimua-Waipirit, Tanjung Kelian-Tanjung Api-api, Bitung-Ternate, Bajoe-Kolaka, Kupang-Rote, dan Ajibata-Ambarita," lanjut Shelvy.
Shelvy juga melanjutkan pada periode libur Nataru ini diperkirakan akan mengalami peningkatan seperti saat angkutan lebaran lalu seiring dengan kondisi pandemi COVID-19 yang telah menjadi endemi serta pergerakan masyarakat yang berangsur normal.
Shelvy menyebut pada layanan Nataru tahun ini di 10 lintasan, pada 12 cabang terpantau nasional, ASDP akan melayani sekitar 3,45 juta orang dan 808 ribu unit kendaraan.
Untuk kesiapan alat produksi, pada 10 lintasan di 12 cabang dengan rincian dermaga siap operasi sebanyak 55 unit dan kapal siap operasi sebanyak 61 unit kapal termasuk kapal Jembatan Nusantara.
"Selain itu, Perseroan juga saat telah memastikan kelancaran layanan penyeberangan. Dalam hal ini kami telah melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait seperti Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD), Kementerian Perhubungan, Syahbandar dan lainnya," imbuhnya.
Lebih lanjut, mengantisipasi membludaknya jumlah penumpang serta barang, ASDP telah melakukan peningkatan kapasitas baik sarana maupun prasarana.
Peningkatan kapasitas diantaranya dilakukan di dermaga IV Bakauheni, dari 40 ton menjadi 60 ton atau kapasitas dermaga yang tadinya untuk melayani kapal 5000 GRT, maka ditingkatkan untuk dapat melayani kapal berukuran 10.000 GRT.
Selain itu Perseroan juga melakukan perluasan akses masuk di pintu eksekutif Merak, lalu perbaikan akses menuju dermaga VII Merak, serta pengoperasian pelabuhan perbantuan dari pelabuhan yang berada di sekitar Pelabuhan Merak seperti Pelabuhan Ciwandan menuju Pelabuhan Panjang di Lampung.
"Dukungan dari pengoperasian pelabuhan perbantuan ini cukup solutif, dan telah dilakukan pada periode angkutan lebaran lalu. Dengan pengoperasian pelabuhan perbantuan, layanan penyeberangan khususnya angkutan logistik tidak mengalami antrean disaat puncak arus libur dan arus balik," pungkas Shelvy. (*)