Ini Tips Mengatur Cash Flow agar tidak Salah Perhitungan

2022-07-25T05:44:03.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Yunike Purnama

Ilustrasi
Ilustrasi

BANDARLAMPUNG - Certified Financial Planner Aliyah Natasya membagikan tips agar masyarakat dapat lebih mengatur keuangan dengan lebih baik, salah satunya dengan mendahulukan menabung saat menerima pemasukan.

"Sebelum mengatur cash flow, sebenarnya uang itu tuh sifatnya sangat personal. Jadi yang harus kita atur adalah diri kita sendiri. Kalau kita punya self control yang bagus, biasanya control management keuangannya juga bagus," kata Aliyah dalam keterangan resmi dikutip, Senin, 25 Juli 2022.

"Tipsnya jangan terbuai misal pandemi mau berakhir, kita boleh leha-leha. Boleh, tapi yang kita tidak boleh terbuai adalah kita tetap harus punya dana yang ditabung. Jadi berapapun dana yang masuk, 10% sudah kita masukkan ke tabungan," tambahnya.

Lebih lanjut, Aliyah mengatakan, umumnya, masyarakat mengeluarkan uang sesuai kebutuhan terlebih dulu. Setelah itu, mereka baru akan menabung sisa uangnya setelah memenuhi seluruh kebutuhan bulanan.

Namun, Aliyah menjelaskan menabung terlebih dulu adalah hal penting yang harus dilakukan. Sebab jika sudah menabung, kebutuhan bulanan pun secara otomatis akan mengikuti sisa keuangan yang dimiliki masing-masing individu.

"Kenapa harus ada yang ditabung terlebih dulu? Karena manusia pada dasarnya akan survive dengan berapapun yang mereka miliki. Akan cukup. Jadi kalau shopping dulu baru nabung, itu kebalik. Memang harus save first, spend later," jelas Aliyah.

Jika memiliki cicilan, Aliyah juga menyarankan agar masyarakat tidak memiliki tagihan lebih dari 30% dari jumlah pendapatan masing-masing. Sebab jika lebih dari itu, dana untuk memenuhi kebutuhan lain pun akan terganggu.

"Sembilan puluh persennya bisa disesuaikan untuk kebutuhan masing-masing. Kalau memang kebutuhan utama 50%, 30% tuh sudah cicilan. Cicilan apa saja. Batasi memiliki cicilan hutang lebih dari 30%. Kenapa? Karena kalau lebih akan menyeret-nyeret ke kebutuhan yang lain," ujar Aliyah.

"Cuma yang kadang kita lupakan adalah kalau dikasih limit, limit itu adalah milik kita seutuhnya. Jadi kadang mungkin kita bisa melihat, misal dikasih limit 20 juta, sedangkan gaji kita hanya 6 juta. Nah hal-hal seperti ini yang sebaiknya kita waspadai," tutupnya. (*)