Orang Kaya
Penulis:Chairil Anwar
Editor:Chairil Anwar
JAKARTA — Kesetaraan gender antara kaum laki-laki dan perempuan semakin digaungkan di tengah perkembangan zaman. Tak heran jika saat ini sejumlah wanita mendobrak batas dan menempati posisi strategis di berbagai perusahaan bahkan menjadi konglomerat.
Memperingati Hari Kartini pada Kamis, 21 April 2022, TrenAsia.com menghimpun tiga nama perempuan yang menghimpun predikat sebagai wanita terkaya di Indonesia berdasarkan data dari Forbes.
Siapa saja mereeka dan apa bisnis yang dijalankannya? Berikut ulasannya!
Nama Marina Budiman muncul sebagai sosok wanita paling tajir di Indonesia versi Forbes tahun 2021. Secara keseluruhan, Ia menempati urutan ke-30 dari 50 deretan orang terkaya Indonesia.
Perempuan berusia 60 tahun ini tercatat memiliki kekayaan bersih kisaran US$1,5 miliar atau kisaran Rp21,5 triliun (asumsi kurs Rp14.315 per dolar AS).
Perempuan kelahiran 1961 ini diketahui memiliki cita-cita sebagai bankir. Ia mengenyam pendidikan dan meraih gelar sarjana ekonomi di University of Toronto pada 1985.
Setelah merampungkan pendidikan, Marina kembali ke tanah air dan memulai karir awalnya sebagai account officer di Bank Bali. Saat itu, ia bertanggung jawab mengerjakan proyek instalasi perangkat lunak perusahaan.
Pada 1989 hingga 2000, ia bergabung di PT Sigma Caraka sebagai project manager. Di tengah masa kariernya sebagai eksekutif tingkat menengah, ia mendirikan perusahaan jasa internet pertama di Indonesia yakni Indonet.
Setelah tahun 2000, karir Marina semakin cemerlang. Pada tahun 2000 hingga 2008, ia naik jabatan menjadi chief financial officer di Sigma. Kemudian pada 2008 hingga 2010, ia dipercaya sebagai direktur penjualan di perusahaan yang sama.
Dua dekade malang melintang di dunia teknologi membuat Marina sadar bahwa sektor ini menjadi sangat vital. Kesempatan makin terbuka lebar lantaran belum banyak perusahaan yang menggarap pasar tersebut di Indonesia.
Bahkan, kala itu kapasitas pusat data di Indonesia masih sangat tertinggal dibanding negara tetangga.
Melihat kesempatan tersebut, Marina mendirikan PT DCI Indonesia pada 18 Juli 2011 bersama Otto Sugiri dan Han Arming Hanafia. Perusahaan tersebut kemudian tumbuh sebagai operator pusat data Tier IV pertama di Asia Tenggara.
Pada Januari 2021, DCI Indonesia menggelar penawaran saham perdana/initial public offering (IPO) dengan kode DCII.
Penawaran tersebut disambut hangat oleh publik, termasuk Salim Grup yang meningkatkan porsi kepemilikan perusahaan jadi 11 persen dari 3 persen.
Dibanderol dengan harga Rp525 di awal penawaran, Saham DCII sempat meroket ke Rp59.000. Saat ini, Saham DCII terpantau di harga Rp39.700.
Arini Subianto menjadi wanita terkaya di Indonesia Urutan kedua setelah Marina. Di urutan orang terkaya Indonesia, ia berada di urutan ke-44 dari 50. Arini tercatat memiliki kekayaan mencapai US$975 juta atau kisaran Rp13,9 triliun.
Arini sendiri merupakan anak dari taipan Benny Subianto yang meninggal pada Januari 2017. Sebagai anak tertua, Arini menjadi putri mahkota dan melanjutkan kerajaan bisnis multimiliar dolar milik sang ayah.
Wanita berusia 51 tahun ini merupakan Presiden Direktur dari perusahaan holding keluarga Persada Capital Investama. Dia juga menjaga investasi Persada di produk kayu dan minyak kelapa sawit hingga karet dan batu bara.
Persada Capital Investama memiliki sejumlah portofolio termasuk saham minoritas dalam raksasa batubara PT Adaro Energy Tbk (ADRO). Arini juga berinvestasi dalam startup teknologi melalui Persada sejak 2017.
Kartini Muljadi jadi wanita paling kaya nomor 3 di Indonesia. Di urutan orang terkaya se-Indonesia, ia menempati posisi ke-50.
Perempuan berusia 91 tahun ini memiliki kekayaan mencapai US$695 juta atau kisaran Rp9,9 triliun.
Sebelum memulai bisnisnya, Kartini Muljadi merupakan seorang mantan pengacara, hakim, dan notaris. Ia menyelesaikan karirnya sebagai notaris dan mendirikan firma hukum miliknya sendiri yang diberi nama Kartini Muljadi & Rekan.
Firma hukum tersebut perlahan-lahan menjadi bertumbuh dan terkenal berkat kredibilitasnya.
Ia kemudian mendirikan perusahaan PT Tempo Scan Pacific Tbk. yang kini berada di bawah Tempo Group. Kartini Muljadi menjadi pemilik dari perusahaan ini bersama dengan anak-anaknya.
Semakin berkembang, Grup Tempo semakin melebarkan bisnisnya ke ranah kosmetik.
Tidak hanya itu, sumber kekayaan Kartini Muljadi juga berasal dari beberapa bisnis yang dikelolanya. (CA)
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rizky C. Septania pada 21 Apr 2022