Ini Langkah Subholding Gas Tingkatkan Keandalan Pipa Energi dan Penyaluran BBM

2024-10-15T21:41:08.000Z

Penulis:Eva Pardiana

Ini Langkah Subholding Gas Tingkatkan Keandalan Pipa Energi dan Penyaluran BBM
Ini Langkah Subholding Gas Tingkatkan Keandalan Pipa Energi dan Penyaluran BBM

JAKARTA – PT Pertamina Gas (Pertagas), sebagai bagian dari Subholding Gas Pertamina, terus memperkuat komitmennya dalam pembangunan dan pengoperasian infrastruktur penyaluran energi di Indonesia. Hingga saat ini, Pertagas telah mengoperasikan 63 jalur pipa dengan panjang total 2.930 KM di Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan, guna mendukung kebutuhan energi berbagai sektor industri di dalam negeri.

Subholding Gas (SHG), sebagai pengelola utama jaringan gas nasional, terus tumbuh secara progresif dengan fokus pada keberlanjutan. SHG tidak hanya mempertahankan bisnis yang ada, tetapi juga berusaha meningkatkan kinerja operasional untuk memastikan keandalan infrastruktur yang dikelolanya.

Harry Budhi Sidharta, Direktur Infrastruktur dan Teknologi PT PGN Tbk, menjelaskan bahwa Pertagas, dalam proses transformasinya sebagai perusahaan infrastruktur energi nasional, telah memperluas bisnisnya ke sektor lain, termasuk penyaluran minyak mentah dan BBM. "Pertagas kini memperluas bisnisnya dengan menyediakan infrastruktur energi lain, seperti pipa minyak bumi dan BBM," ujar Harry pada Senin (14/10/2024).

Saat ini, Pertagas telah membangun dan mengoperasikan lebih dari 605 KM jaringan pipa minyak, termasuk Pipa Minyak Tempino – Plaju di Sumatera Tengah dan Pipa Minyak Rokan di Area Operasi Rokan. "Kontribusi Pertagas dalam penyaluran minyak di Sumatera mendukung ketahanan energi nasional, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan energi domestik," tambahnya.

Pertagas juga tengah membangun pipa penyaluran BBM Cikampek – Plumpang sepanjang 96 KM, yang dimulai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Pertamina Patra Niaga pada 4 Oktober 2024.

Selain memperluas jaringan pipa, Pertagas berkomitmen menjaga keandalan energi yang disalurkan. Komitmen ini didukung oleh kompetensi dalam pengoperasian dan pemeliharaan pipa serta fasilitas pendukung. Kualitas sumber daya manusia (SDM) yang tersertifikasi menjadi pilar utama dalam menjaga standar operasional, mulai dari instalasi hingga pemeliharaan, yang dilakukan dengan profesionalisme dan sesuai regulasi.

Dalam aspek keselamatan kerja, Pertamina Gas mencatatkan 105.142.028 jam kerja tanpa kecelakaan hingga akhir September 2024, menegaskan komitmen terhadap keselamatan sebagai prioritas utama. Pertagas terus menciptakan lingkungan kerja yang aman, mengurangi risiko kecelakaan untuk menjaga keandalan operasional.

Untuk memastikan keandalan pipa minyak, Pertagas juga menerapkan manajemen risiko melalui sistem deteksi terpadu (Security and Oil Losses Management With Integrated Detection System) dan memastikan keakuratan alat ukur (meter) guna meminimalisir ketidaksesuaian dengan standar yang ditetapkan. Dengan menerapkan prinsip Flow Assurance dan Pipeline Integrity, Pertagas memastikan bahwa aliran energi berlangsung lancar, aman, dan sesuai standar kualitas.

Harry menyatakan bahwa Pertagas akan terus mengembangkan infrastruktur penyaluran energi dan memperkuat kerja sama dengan industri hulu hingga hilir. Akses infrastruktur yang terintegrasi membuka peluang besar bagi Pertagas untuk mengembangkan bisnis, termasuk kerja sama dalam penyaluran berbagai jenis energi, seperti gas alam, minyak bumi, dan BBM.

"Dengan jaringan pipa yang menghubungkan sektor hulu ke hilir, kami dapat meningkatkan efisiensi biaya, keselamatan kerja, fleksibilitas, dan keandalan pasokan energi yang stabil," ujar Harry. (*)