Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai perdagangan hari Jumat, 2 Januari 2024, dengan membuka di wilayah positif. IHSG awalnya membuka dengan pergerakan yang stabil, namun kemudian berubah ke arah zona positif.
Berdasarkan data Bloomberg pada pukul 09.00 WIB, IHSG bergerak dalam kisaran 7.213-7.229 setelah pembukaan. Data mencatat bahwa ada 174 saham yang mengalami kenaikan nilai, 106 saham mengalami penurunan, dan 227 saham berada pada posisi yang sama. Kapitalisasi pasar IHSG mencapai Rp11.479 triliun.
Terpantau saham-saham dari emiten perbankan jumbo mengalami penguatan di sesi perdagangan. BBCA misalnya yang merupakan dengan saham berkapitalisasi pasar besar yang menguat pagi ini dengan naik 0,52% ke level Rp9.750.
Di samping BBCA, penguatan ini juga terjadi pada tiga saham perbankan plat merah, yaitu BMRI, BBRI, dan BBNI. Masing-masing saham tersebut mengalami kenaikan masing-masing sebesar 1,15%, 0,43%, dan 1,31%.
Sementara itu, beberapa saham lain membuka perdagangan dengan pelemahan, seperti saham GOTO yang mengalami penurunan sebesar 1,11% ke level Rp89, dan saham TLKM yang mengalami penurunan sebesar 0,74% ke level Rp4.010.
Menyikapi itu, perusahaan efek MNC Sekuritas memproyeksikan bahwa IHSG, yang masih mengalami penjualan dalam volume besar, memiliki risiko mengalami koreksi. Karena itu, IHSG berpotensi mengalami koreksi selama belum berhasil menembus level 7.271 sebagai level resistensinya.
“Selama IHSG belum mampu menembus 7.271 sebagai resistance-nya, maka saat ini posisi IHSG diperkirakan sedang berada di awal wave c dari wave (ii),” tulis MNC Sekuritas dalam risetnya pada Jumat, 2 Februari 2024.
Oleh karena itu, analisis MNC Sekuritas menunjukkan bahwa pergerakan IHSG masih berisiko melanjutkan koreksi ke kisaran 6.925-7.021. Perusahaan efek ini memproyeksikan bahwa dalam koreksi terdekat, IHSG dapat diuji pada kisaran 7.131-7.173.
PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
MNC Sekuritas mengungkapkan BRPT mengalami koreksi sebesar 0,47% ke level Rp1.055, disertai dengan peningkatan volume penjualan. Pergerakan BRPT masih terhambat oleh Moving Average 20 (MA20).
Dengan tetap berada di atas level Rp1.000 sebagai stoploss, posisi BRPT saat ini dianggap berada di awal gelombang [iii] dari gelombang C, sehingga terdapat potensi bagi BRPT untuk mengalami penguatan.
Rekomendasi Spec Buy: Rp1.015- Rp1.050, Target Price: Rp1.145, Rp1.235 Stoploss: below Rp1.000.
PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA)
MBMA mengalami kenaikan sebesar 3,79% menjadi Rp685 dengan peningkatan volume pembelian. Selama MBMA dapat dipertahankan di atas level Rp640 sebagai stoploss, maka posisi MBMA saat ini diduga berada di awal gelombang 3 dari gelombang (C), sehingga masih ada peluang bagi MBMA untuk melanjutkan pergerakan penguatannya.
Rekomendasi Buy on Weakness: Rp650- Rp680 Target Price: Rp730, Rp790, Stoploss: below Rp640.
PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM)
WIIM mengalami koreksi sebesar 1,73% ke level Rp1.700, diiringi dengan peningkatan volume penjualan. Selama WIIM tetap berada di atas level Rp1.590 sebagai stoploss, maka posisi WIIM saat ini diperkirakan berada di awal gelombang A dari gelombang (B), sehingga terdapat peluang bagi WIIM untuk mengalami penguatan.
Rekomendasi Spec Buy: Rp1.635- Rp1.700 Target Price: Rp1.920, Rp2.120 Stoploss: below Rp1.590. (*)