Hutama Karya, BUMN yang Rencana Jadi Induk Waskita Karya

2023-08-19T13:53:16.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Redaksi

Gedung Hutama Karya
Gedung Hutama Karya

JAKARTA - PT Hutama Karya bakal menjadi induk dari PT Waskita Karya guna menyelamatkan perusahaan tersebut dari utang yang menumpuk lewat merger. Hal itu disampaikan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo. Merger ini masih akan menunggu proses rektrukturisasi yang bakal rampung tahun depan. 

PT Hutama Karya merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) karya yang bergerak pada bidang jasa konstruksi, pengembang dan penyedia jasa jalan tol. Sebagai BUMN, saham perusahaan ini 100% dimiliki oleh pemerintah dan tercatat belum pernah melakukan IPO (Initial Public Offering).

Perusahaan ini berawal dari nasionalisasi perusahaan swasta asal Belanda yang membuka cabang di Indonesia yaitu Hollandsche Beton Maatschappij pada tahun 1960. Pasca nasionalisasi tersebut nama perusahaan berubah menjadi PN Hutama Karya dengan melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 61 Tahun 1961 Tanggal 29 Maret 1961. 

Status Hutama Karya berubah menjadi perseroan terjadi pada 15 Maret 1973. Sepak terjang Hutama Karya setelah menjadi perusahaan nasional yaitu mengerjakan proyek strategis kala itu dan sarat sejarah seperti Gedung DPR/MPR RI di Senayan dan Monumen Patung Dirgantara di Pancoran, Jakarta.

Tidak hanya itu, Hutama Karya merupakan perusahaan pertama yang memperkenalkan beton pra tekan dengan sistem prategang BBRV dari Swiss pada medio tahun 1970. Guna menunjang usaha di unit tersebut, Hutama Karya kemudian membentuk divisi khusus prategang. 

Memasuki medio tahun 1980, Hutama Karya melakukan ekspansi bisnisnya ke luar negeri. Perusahaan karya ini juga mendirikan Unit Bisnis Haka Pole sebagai diversifikasi usaha. Unit tersebut merupakan pabrik penghasil tiang penerangan jalan umum sebagai tipe dari baja bersegi delapan (oktagonal).

Memasuki dekade 1990 Hutama Karya berhasil meraih sertifikat ISO 90002:1999 atas kualitas, keselamatan kerja dan lingkungan yang telah memenuhi standar internasional. Perusahaan ini juga mampu mengimbangi pesatnya kemajuan teknologi konstruksi dengan menghasilkan beragam produk Jembatan Bentang Panjang.

Waktu terus berjalan hingga memasuki dekade tahun 2000 dimana Hutama Karya melakukan ekspansi bisnisnya pada konstruksi bangunan tinggi dan jalan tol. Hutama Karya diketahui mengerjakan beberapa ruas proyek jalan tol trans Sumatra. Tercatat puluhan ruas jalan tol, Proyek EPC, dan bendungan telah dibangun oleh Hutama Karya. BUMN karya ini juga melakukan bisnis pada pemeliharaan dan perawatan jalan tol. 

Anak Usaha

Dalam menjalankan bisnisnya, Hutama Karya memiliki sejumlah anak usaha. Perusahaan pertama selaku anak usaha yaitu PT HK Realtindo yang begerak di bidang konstruksi bangunan tinggi. Anak usaha ini tercatat pernah membangun Tower Rasuna Said, H Residence MT Haryono, dan Kubika Homy BSD.

Selanjutnya yaitu PT Hakaaston yang memproduksi berbagai produk seperti beton aspal, aspal emulsi, agregat pondasi kelas A dan B, serta concrete mix. Anak usaha berikutnya yaitu PT HK Infrastruktur yang bergerak di bidang pembangunan jalan tol dan sukses mengerjakan proyek tol trans Sumatra dan Mojokerto-Kertosono.

Hutama Karya diketahui juga membentuk usaha patungan atau joint venture dengan PT Jasa Marga Persero Tbk dan PT Waskita Karya guna pengusahaan jalan tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat. Dari hasil patungan tersebut maka lahirlah anak usaha bernama PT Hutama Marga Waskita. 

Anak usaha terakhir sekaligus paling muda yaitu EPC Energy Singapore  yang berdiri pada 12 April 2019. Seluruh saham dari EPC Energy Singapore ini dipegang oleh Hutama Karya.