Fesyen
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
JAKARTA - Raksasa fesyen global, H&M, baru-baru ini mengumumkan kebijakan baru tentang pengenaan biaya kepada pembeli terhadap pengembalian barang yang dibeli secara online. Keputusan ini diambil untuk menekan kerugian dan beban biaya pengiriman pesanan yang dikembalikan.
Dilansir dari BBC Internasional, Rabu, 20 September 2023, Konsumen H&M akan dikenai biaya sebesar 1,99 Euro atau sekitar Rp32.000 (Kurs Rp16.000) ketika mereka membatalkan proses pembelian dan mengembalikan barang, baik itu melalui toko fisik maupun melalui marketplace. Biaya ini akan langsung dipotong dari pengembalian dana konsumen. Meskipun demikian, konsumen yang telah menjadi member H&M masih dapat menikmati pengembalian gratis.
Penjualan online telah melonjak tajam selama pandemi. Naiknya jumlah penjualan sejalan dengan meningkatnya jumlah barang yang dikembalikan karena tidak sesuai dengan harapan konsumen.
Pengembalian barang telah menjadi masalah yang membingungkan bagi berbagai toko retail, karena selain harus menanggung biaya pengembalian sebagai cara untuk memenangkan hati konsumen dari pesaing, mereka juga harus menghabiskan waktu lebih lama untuk memproses stok yang dikembalikan.
.Juru bicara H&M mengatakan bahwa sebagian konsumen mungkin merasa keberatan dengan kebijakan ini, namun sebagian besar akan memahami perlunya perusahaan mengambil langkah ini. Kebijakan ini sejalan dengan upaya perusahaan untuk mengurangi beban biaya pengembalian dan memastikan kelangsungan bisnis tetap terjaga.
H&M bukanlah satu-satunya perusahaan yang mengenakan biaya pengembalian. Sejumlah pesaing besar seperti Zara, Boohoo, Uniqlo, dan Next telah lama menerapkan biaya serupa untuk pengembalian barang yang dibeli secara online.
Selain dampak finansial, banyak pembeli juga semakin sadar akan dampak lingkungan dari pengiriman dan pengembalian barang secara massal. Hal ini telah mendorong beberapa pelanggan untuk lebih berhati-hati dalam membuat keputusan pembelian dan mengurangi jumlah pengembalian yang mereka lakukan.
Kebijakan pengenaan biaya pengembalian ini mencerminkan perubahan dalam dinamika perdagangan elektronik dan pilihan yang harus dibuat oleh perusahaan untuk tetap dapat bersaing dalam perilaku konsumen yang terus berubah. Kebijakan ini mungkin akan memengaruhi perilaku konsumen dan mempengaruh perusahaan lain untuk mengikuti jejak H&M dalam menerapkan biaya serupa.(*)