mobil listrik
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
TEXAS - Elon Musk menyebutkan Tesla akan terus memangkas harga produk kendaraan listriknya. Keputusan tersebut dimaksudkan Musk untuk melindungi perusahaannya dari persaingan perang harga dan kondisi ekonomi yang tidak pasti. Hal ini nantinya akan membuat perusahaan terpaksa menekan margin keuntungan.
Sebelumnya Tesla dilaporkan sudah beberapa kali memangkas harga produknya di pasar Amerika Serikat, China, dan negara lainnya sejak tahun lalu. Tesla dilaporkan juga terus meningkatkan diskon dan insentif lainnya.
Melansir Reuters, Musk pada Rabu, 19 Juli 2023 lalu memberikan komentar mengenai kondisi ekonomi dunia yang sedang terjadi dan berimbas pada perusahaannya sendiri. "Suatu hari sepertinya ekonomi dunia berantakan, hari berikutnya baik-baik saja. Saya tidak tahu apa yang sedang terjadi." Musk juga menambahkan perusahaan sekarang ini sedang berada dalam ‘masa yang bergejolak’.
Setelah komentar tersebut, saham Tesla yang relatif datar kemudian turun hampi 5%. Namun, dilansir The Guardian, Pendapatan untuk kuartal kedua 2023 mencapai US$24,97 miliar atau sekitar Rp374,20 triliun (kurs Rp15.000). Mengalahkan prediksi analis yang menyebut pendapatan Tesla akan sebesar US$24,7 miliar (Rp370,16 triliun).
Potongan harga yang besar telah menekan margin kotor otomotif Tesla. Musk mengatakan Tesla akan mengorbankan margin untuk mendorong pertumbuhan volume. "Saya pikir masuk akal untuk mengorbankan margin demi membuat lebih banyak kendaraan," ujar Musk. Orang terkaya di dunia ini menambahkan bahwa jika kondisi ekonomi makro tidak stabil, Tesla harus menurunkan harga.
Namun melansir The Guardian, Musk berhasil mengatasi tantangan tersebut dengan memperoleh pendapatan pada kuartal kedua 2023 di luar prediksi analis. "Meskipun harga mobil lebih rendah, perusahaan berhasil mengurangi penurunan margin yang sudah diperkirakan, menunjukkan kemahiran Elon Musk dalam mengarahkan perusahaan," ujar Thomas Monteiro, seorang analis senior di situs analisis keuangan Investing.com .
Di sisi lain, Potongan harga dan keringanan pajak pemerintah untuk pembeli kendaraan listrik di Amerika Serikat dan di negara lain, mendorong pengiriman Tesla secara global ke rekor 466.000 kendaraan pada periode April-Juli, walau harus mengurangi keuntungan. Tesla tetap menargetkan pengiriman sekitar 1,8 juta kendaraan tahun ini.(*)