Edukasi Cegah Kekerasan Seksual Anak, The Body Shop® Indonesia Luncurkan Buku Dongeng "Saat Tiara dalam Bahaya”

2021-07-23T13:33:55.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Yunike Purnama

IMG_20210723_134811.jpg

Kabarsiger.com, BANDARLAMPUNG - Tema Hari Anak Nasional 2021 adalah “Anak Terlindungi, Indonesia Maju” dengan Tagline
#AnakPedulidiMasaPandemi.

Dalam pengertiannya, perlindungan anak adalah usaha melindungi dan merespon
bentuk-bentuk kekerasan, eksploitasi, dan penelantaran yang termasuk abuse.

Tingginya angka kekerasan seksual
terhadap anak berarti masih banyak anak-anak yang belum terlindungi.

Salah satunya faktor tingginya angka
kekerasan seksual karena rendahnya literasi tentang pencegahan kekerasan seksual. Edukasi dapat menjadi langkah pencegahan kekerasan seksual bagi anak.

The Body Shop® Indonesia terus memperjuangkan isu kekerasan seksual dan memberikan dukungan untuk segera
disahkannya Rancangan Undang - Undang Penghapusan Kekerasan Seksual.

Di sisi lain, diperlukan edukasi lanjutan
terkait kesadaran masyarakat akan isu Kekerasan seksual termasuk edukasi pencegahan. Untuk itu, The Body Shop®
Indonesia meluncurkan Kampanye No! Go! Tell! (Katakan Tidak, Jauhi, Laporkan!).

Kampanye ini merupakan kolaborasi kampanye yang dipimpin oleh The Body Shop® Indonesia bersama Yayasan Plan International Indonesia
(Plan Indonesia), Magdalene, Yayasan Pulih, dan Makassar International Writers Festival dengan fokus utama yaitu Prevention and Recovery (Pencegahan dan Pemulihan).

Berdasarkan data SIMFONI KPPPA tahun 2020 menunjukan ada lebih dari 15.000 laporan kasus kekerasan seksual.

Dari total kasus tersebut 78,2% korbannya adalah perempuan dan 84,7% pelakunya adalah laki-laki. Untuk usia korban, 58,5% adalah usia anak di bawah umur 18 tahun, sisanya di atas 18 tahun, 83,2% pelakunya adalah orang
dewasa.

Dari lokasi kejadian, 51,3% terjadi di rumah tangga, artinya pelakunya mayoritas adalah orang terdekat anak.

Untuk jenis kekerasan didominasi kekerasan seksual (6.286), kekerasan fisik (5.291), dan kekerasan psikis (4.714), sisanya kekerasan eksploitasi, trafficking, penelantaran, dan lainnya.

Dari keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa Indonesia dalam keadaan darurat kekerasan seksual.

Suzy Hutomo, Owner & Executive Chairperson The Body Shop® Indonesia mengatakan, “Indonesia dalam keadaan darurat kekerasan seksual dan perlu adanya dukungan pada edukasi pencegahan kekerasan seksual bagi anak, The Body Shop® Indonesia meluncurkan Buku Dongeng No! Go! Tell! dengan judul “Saat Tiara dalam Bahaya” ditulis oleh Watiek Ideo dan Zahara Keisha, yang merupakan ibu dan anak.

Keduanya bersama Alnurul Gheulia sebagai
ilustrator, serta Laura Lesmana Wijaya sebagai konsultan bahasa isyarat turut berkontribusi dalam pembuatan buku dongeng.

Dongeng “Saat Tiara dalam Bahaya” dipilih sebagai media edukasi pencegahan kekerasan seksual bagi anak. 

Kekerasan seksual dapat terjadi dimana saja dan oleh siapa saja. Tidak ada ruang aman bagi korban kekerasan seksual. 

Namun selalu ada langkah untuk turut serta pencegahan kekerasan seksual. Diharapkan edukasi melalui buku dongeng ini dapat membuat anak tahu apa yang bisa dia lakukan untuk menjaga dirinya sendiri khususnya ketika dia berada dalam kondisi rawan kekerasan seksual. 

Sampai saat ini, Indonesia masih belum
memiliki hukum yang cukup kuat untuk melindungi kita semua dari kekerasan seksual. 

Namun, semua orang memiliki kekuatan untuk melindungi diri sendiri termasuk anak-anak. Mari lindungi diri sendiri dan orang tersayang
di sekitarmu dengan 3 langkah: No! Go! Tell! (Katakan Tidak, Jauhi, Laporkan!)”, ujar Suzy.

Watiek Ideo, Penulis mengatakan kekerasan seksual pada anak bisa dicegah jika kita memberikan edukasi. Senang bisa menjadi bagian dari kampanye NO GO TELL bersama The Body Shop Indonesia dengan membuat buku ini.

Melalui Buku Dongeng “Saat Tiara dalam Bahaya” diharapkan dapat mengedukasi anak - anak dan orang tua mengenai suatu mekanisme perlindungan diri dasar yang diciptakan sehingga dapat melindungi masyarakat ketika
menghadapi situasi yang rawan kekerasan seksual.

Situasi berbahaya bisa terjadi dimana saja. Kita harus waspada dan bisa melindungi diri kita.

Watiek menambahkan bahwa sosok Tiara dalam buku dongeng ini adalah seorang Tuli yang sehari-hari menggunakan bahasa isyarat dalam berkomunikasi.

Pada suatu hari pada saat bermain Tiara diganggu oleh orang yang tidak dikenal. Sebagai seorang teman, Sita dan Bima menolong Tiara dari bahaya.

Buku dongeng No! Go! Tell! dikemas dengan bahasa yang mudah dipahami dan menarik dengan gambar yang disajikan.

Buku dongeng ini dapat digunakan sebagai medium untuk mempererat hubungan antara orangtua dan anak selama menghadapi masa
pandemi kedua dimana waktu bersama anak dapat digunakan untuk memberikan edukasi melalui dongeng. 

Buku ini diharapkan dapat membangun interaksi mengisi aktivitas di rumah.

Zahara Keisha, Penulis mengatakan aku senang sekali bisa menulis buku ini bersama bundaku dan The Body Shop® Indonesia. Semoga buku ini bisa membantu anak-anak nanti.

Alnurul Gheuli, Ilustrator mengatakan membuat
ilustrasi bertema pencegahan kekerasan seksual dengan karakter utama seorang anak Tuli adalah pengalaman baru yang sangat menantang. Semoga Tiara, Bima, dan Sita bisa jadi teman baik anak-anak Indonesia.

Buku Dongeng No! Go! Tell! dengan judul “Saat Tiara dalam Bahaya” dapat diakses dan diunduh melewati https://bit.ly/BukuAnak_NoGoTell.