Direktur Operasional PTPN I Kunjungan Kerja ke Unit Kebun Regional 3

2024-06-25T19:49:23.000Z

Penulis:Eva Pardiana

Direktur Operasional PTPN I  Kunjungan Kerja ke Unit Kebun Regional 3
Direktur Operasional PTPN I Kunjungan Kerja ke Unit Kebun Regional 3

SALATIGA – Direktur Operasional PTPN I Fauzi Omar didampingi Region Head Regional 3 Tri Septiono dan Kepala Divisi Tanaman PTPN I beserta tim meninjau Unit Kebun Regional 3, di antaranya Kebun Merbuh, Kebun Balong, Kebun Getas, dan Kebun Kawung pada 19–21 Juni 2024.

Region Head Regional 3, Tri Septiono dalam kesempatannya menyampaikan portofolio Regional 3 salah satunya komoditi karet. “Karet masih mendominasi di kisaran 75 persen dan kita akan menuju di 25.000 hektar total areal karet TM dan TBM, sehingga butuh TTI 1.200 – 1500 Ha per tahunnya,” tuturnya. 

“Kita dominasi karet, alasannya adalah yang pertama areal topografi kita yang relatif bergelombang, sedangkan untuk areal yang datar sudah ditanami tebu seperti halnya Ngobo dan Getas ini tidak mungkin ditanami tebu, karena disamping topografinya juga karena sangat dekat dengan pemukiman” tambah Tri Septiono.

Dalam kunjungannya ke Regional 3, Fauzi Omar merekomendasikan beberapa langkah strategis untuk meningkatkan kinerja PTPN I Regional 3, di antaranya untuk meningkatkan produksi, baik di komoditi karet, tebu, teh maupun kopi. 

“Upaya yang dapat kita ambil adalah dengan cara menstandarkan populasi tanaman. Saya optimis terhadap pencapaian produksi Regional 3, karena semua permasalahannya sudah teridentifikasi. Kita juga harus dapat memaksimalkan areal cadangan untuk segera di replanting,” ujar Fauzi Omar.

Direktur Operasional juga menekankan beberapa upaya lainnya seperti pengawalan K3 di bulan Juli, masing-masing kebun minimal 25%. Serta kebutuhan penyadap dapat terpenuhi maksimal minggu pertama bulan Juli dan kehadiran penyadap borong 95%.

Sementara itu, Direktur Operasional beserta jajarannya saat kunjungan ke kebun Getas secara umum menyampaikan bahwa kopi banaran merupakan ikon kopi Jawa Tengah yang harus dipertahankan keberadaannya. (*)