Diduga Lakukan Monopoli Pasar, Google Dibawa Pengadilan

2023-09-14T18:59:38.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Redaksi

Ilustrasi google
Ilustrai google

AS - Google saat ini menghadapi persidangan yang akan menentukan apakah perusahaan teknologi raksasa ini melakukan monopoli di pasar mesin pencari online.  Kesaksian dari CEO Google, Sundar Pichai, serta eksekutif dari perusahaan lain seperti Apple akan menentukan arah jalannya persidangan. 

Hakim Amit Mehta, yang ditunjuk oleh mantan Presiden Barack Obama di Pengadilan Distrik DC, akan memutuskan kasus ini. Dugaan monopoli pasar oleh Google merupakan kasus terbesar dalam industri teknologi dalam 25 tahun terakhir.

Dilansir BBC Internasional, Kamis, 14 September 2023, Gugatan pemerintah AS berfokus pada miliaran dolar pembayaran yang dilakukan Google kepada perusahaan seperti Apple, Samsung, dan Mozilla, untuk menginstal Google sebagai mesin pencari online default di perangkat mereka. 

Pihak berwenang Amerika Serikat mengklaim bahwa Google biasanya membayar lebih dari US$10 miliar per tahun atau sekitar Rp150 triliun (kurs Rp15.000) untuk hak istimewa tersebut, yang pada gilirannya membantu mempertahankan dominasinya di pasar pencarian online.

Jaksa Penuntut mengungkapkan ketika Apple pertama kali menjadikan Google sebagai mesin pencari default pada tahun 2002, tidak ada pembayaran yang dilakukan Google. Namun, pada tahun 2005, Google mengusulkan untuk membayar Apple untuk menginstal aplikasi pencarian tersebut di produk teknologi mereka. Google juga mengancam, bahwa mereka akan membatalkan pembayaran jika perusahaan lain mendapat akses serupa. 

Selain pembayaran kepada Apple, Google juga dilaporkan melarang Apple untuk mengembangkan mesin pencarian online mereka sendiri, dan menghambat perusahaan lain, seperti Samsung yang memproduksi ponsel Android, untuk bekerja sama dengan perusahaan yang menggunakan metode pencarian berbeda atau mengembangkan mesin pencarian onlinenya sendiri.

Persidangan ini mencerminkan peningkatan fokus pemerintah AS terhadap regulasi yang mengikat perusahaan teknologi besar, dengan upaya untuk memastikan persaingan yang sehat di pasar digital. Hasil kasus ini akan memiliki dampak yang luas pada industri teknologi dan mungkin membentuk kerangka kerja regulasi di masa mendatang.(*)