Didorong Ekonomi Digital, Transaksi Uang Elektronik Tembus Rp35,7 Triliun

2023-03-22T13:45:50.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Redaksi

Bank Indonesia (BI) mencatat nilai transaksi uang elektronik (UE) pada Februari 2023 mencapai Rp35,7 triliun
Bank Indonesia (BI) mencatat nilai transaksi uang elektronik (UE) pada Februari 2023 mencapai Rp35,7 triliun

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat nilai transaksi uang elektronik (UE) pada Februari 2023 mencapai Rp35,7 triliun. Nilai tersebut meningkat hingga 31,14% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, transaksi ekonomi dan keuangan digital berkembang pesat dalam mendorong kegiatan ekonomi.

"Perkembangan ini ditopang kegiatan ekonomi digital yang makin luas, sistem pembayaran digital yang makin mudah sejalan dukungan sistem pembayaran BI yang lancar dan andal, serta digital banking yang naik pesat," ujarnya dikutip dari keterangan resmi pada Rabu, 22 Maret 2023.

Sementara nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit juga naik 9,61% yoy menjadi Rp 654,9 triliun. Sementara jumlah uang kartal yang diedarkan (UYD) meningkat 2,71% yoy mencapai Rp 905,4 triliun.

"Bank Indonesia memastikan ketersediaan uang Rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ujarnya.

Dalam kaitan ini, Bank Indonesia akan memperkuat kebijakan sistem pembayaran dalam menghadapi periode bulan Ramadan dan idulfitri 1444 H.

Salah satunya dengan memastikan ketersediaan dan kehandalan sistem pembayaran Bank Indonesia dan sistem pembayaran industri, termasuk memantau keandalan sistem peserta dalam memberikan pelayanan transaksi sistem pembayaran.

Selain itu, BI akan memastikan ketersediaan uang Rupiah layak edar melalui program SERAMBI dengan memperkuat layanan kas kepada masyarakat melalui perbankan dan Bank Indonesia, serta menyediakan lokasi layanan penukaran uang pada titik-titik keramaian dan jalur mudik.

BI pun memproyeksikan nilai transaksi uang elektronik meningkat 23,90% yoy hingga mencapai Rp 495,2 triliun pada 2023. Oleh karena itu, BI akan terus mendorong inovasi sistem pembayaran di tanah air.

Kemudian memastikan ketersediaan uang Rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), termasuk melalui perluasan untuk distribusi uang Rupiah layak edar ke wilayah Terluar, Terdepan, dan Terpencil (3T).(*)